Lebih dari seperlima ekspor kedelai Brasil ke Uni Eropa kemungkinan "terkontaminasi" oleh deforestasi ilegal, menurut temuan sebuah penelitian.
Para peneliti menggunakan peta yang tersedia secara cuma-cuma dan data untuk mengidentifikasi peternakan dan perkebunan tertentu yang melakukan pembukaan lahan demi memproduksi kedelai dan daging sapi yang ditujukan ke Uni Eropa.
Mereka menemukan 2% dari produk itu bertanggung-jawab akan 62% dari deforestasi ilegal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Remaja suku Amazon: Kami akan 'bertarung sampai mati' untuk menyelamatkan hutan Amazon
- Penjaga hutan Amazon yang dibunuh pembalak liar
- Kebakaran Amazon: Kesepakatan perlindungan hutan ditandatangani, 'niat baik saja tidak cukup'
Pengaruh buruk itu membawa konsekuensi pada kondisi lingkungan global, menurut para peneliti.
Prof Raoni Rajo dari Universitas Federal Minas Gerais di Brasil mengatakan terserah para pemimpin politik dan ekonomi negara itu untuk membasmi "apel-apel buruk di sektor kedelai dan daging sapi".
"Brasil memiliki informasi yang diperlukan untuk mengambil tindakan cepat dan tegas terhadap para pelanggar aturan ini untuk memastikan bahwa ekspornya bebas dari deforestasi," katanya.
Apa temuan penelitian itu?
Laporan dari organisasi non-pemerintah dan investigasi jurnalistik sebelumnya mengungkap kasus kedelai dan daging sapi yang diproduksi di area deforestasi.
Namun penelitian terbaru ini menunjukkan kaitan deforestasi ilegal dengan data ekspor.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science menemukan bahwa 2% dari 67% lahan hutan hujan Amazon dan padang rumput Cerrado kemungkinan merupakan deforestasi ilegal.
Kebakaran hutan Amazon pada 2019 sempat memicu protes global (Getty Images)
Sekitar 20% dari ekspor kedelai dan setidaknya 17% dari ekspor daging sapi ke Uni Eropa kemungkinan "terkontaminasi oleh deforestasi ilegal", kata para peneliti.
Menurut analisis mereka, dua juta ton kedelai tumbuh di lahan deforestasi ilegal mungkin telah masuk ke pasar Uni Eropa tiap tahunnya selama periode analisis, 500.000 ton di antaranya berasal dari Amazon.
Karena kedelai diberikan terutama untuk ternak, pelanggan tidak dapat memastikan apakah daging yang mereka beli "bebas deforestasi".
Duncan Brack, dari lembaga pemikir Chatham House, mengatakan studi ini memperkuat argumen untuk langkah-langkah pemerintah untuk mengakhiri kontribusi konsumen Inggris terhadap deforestasi, seperti kewajiban uji tuntas atau kewajiban perawatan di perusahaan yang mengimpor produk seperti daging sapi atau kedelai.
Bagaimana dengan skala dari masalah ini?
Laporan terbaru menunjukkan sebagian besar kedelai (65%) diekspor dari negara dengan tingkat deforestasi yang tinggi.
Kebutuhan lahan di luar negeri untuk memenuhi permintaan kedelai di Inggris antara 2016 - 2018 disamakan dengan area yang mendekati ukuran Wales, menurut kelompok lingkungan WWF dan RSPB.
"Tanpa menyadarinya, kita memakan daging dan produk susu dari hewan yang diberi makan kedelai dari lahan deforestasi di Brasil," ujar Mike Barrett, direktur eksekutif sains dan konservasi WWF Inggris.
"Kita harus berhenti impor dari [produk yang] merusak habitat."
Pada 2019, sebuah area di hutan primer seluas lapangan sepakbola hingga tiap enam detik di seluruh dunia, menurut penelitian yang dilakukan oleh Universitas Maryland di AS.
(nvc/nvc)