WHO: Pandemi Corona Memburuk, Bukan Saatnya Bersantai

WHO: Pandemi Corona Memburuk, Bukan Saatnya Bersantai

BBC Indonesia - detikNews
Selasa, 09 Jun 2020 11:33 WIB
Petugas kesehatan memeriksa suhu tubuh seorang warga di Bangalore, India, 9 Mei lalu. (EPA)
Jakarta -

Lebih dari tujuh juta kasus positif virus corona telah terkonfirmasi dan 404.000 orang meninggal dunia sejak pandemi Covid-19 dimulai. Namun, meski terdapat kemajuan dalam memerangi virus tersebut di Eropa, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan pandemi tersebut "memburuk" di seluruh dunia.

"Pandemi ini telah berlangsung selama lebih dari enam bulan, ini bukan saatnya bagi negara manapun untuk bersantai," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Dalam jumpa pers hari Senin (08/06), dia mengatakan kepada wartawan bahwa lebih dari 100.000 kasus telah dilaporkan dalam sembilan dari 10 hari terakhir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian sebanyak 75% dari kasus hari Minggu (07/06) berasal dari 10 negara sajasebagian besar di benua Amerika dan Asia.

who

ADVERTISEMENT

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. (Reuters)

Bagaimanapun, Tedros mengaku pihaknya mendapat dorongan semangat setelah melihat "tanda-tanda positif" di sejumlah negara.

"Di negara-negara ini, ancaman terbesar adalah berpuas diri," ujarnya.

"Berbagai hasil dari kajian-kajian yang meneliti berapa banyak populasi yang terpapar virus menunjukkan sebagian besar orang di dunia masih rentan terinfeksi," tambahnya.

Ucapan tersebut mengemuka ketika kajian yang dilakoni sebuah tim di Imperial College London menyatakan "jumlah kematian akan sangat besar" di Eropa tanpa pemberlakuan 'lockdown'.

Tim itu mengestimasi 3,2 juta orang bakal meninggal dunia pada 4 Mei jika langkah-langkah, seperti menutup toko-toko dan perkantoran serta meminta khalayak tinggal di rumah, tidak dilakukan.

'Pakai masker di tempat umum'

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan masker harus dipakai di tempat umum untuk membantu menghentikan penyebaran virus corona.

WHO mengatakan informasi terbaru menunjukkan bahwa masker bisa menjadi "penghalang bagi droplet yang mungkin menularkan penyakit."

"Kami menyarankan pemerintah untuk mendorong agar masyarakat umum memakai masker," kata Dr. Maria Van Kerkhove, pemimpin tim pakar WHO untuk Covid-19.

Pada saat yang sama, WHO menekankan bahwa masker wajah hanyalah satu dari serangkaian alat yang dapat digunakan untuk mengurangi risiko penularan dan bahwa masker jangan sampai memberi khalayak perasaan aman yang palsu.

"Masker saja tidak akan melindungi Anda dari Covid-19," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Simak video 'WHO: Pandemi Covid-19 Secara Global Memburuk':

(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads