Paus Fransiskus menilai beberapa bagian dari kesepakatan pembelian properti mewah di London mengandung unsur korupsi. (Getty Images)
Seorang pengusaha Italia yang membantu Vatikan membeli properti mewah di London telah ditahan oleh kepolisian Vatikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gianluigi Torzi dituduh melakukan pemerasan, penggelapan uang, penipuan, serta pencucian uang terkait bisnis kontroversial yang melibatkan uang sebesar US$200 juta (Rp2,8 triliun) tersebut.
Dia kini ditahan di barak polisi Vatikan, dan terancam dipenjara selama 12 tahun jika terbukti bersalah.
Pembelian gedung pada 2018 itu kini tengah diselidiki pihak berwenang.
- Film dokumenter dirilis, petinggi Gereja Katolik minta Vatikan selidiki tudingan pelecehan seksual
- Mundur terkait skandal seks dan uang, Uskup Ruteng diminta kembalikan uang gereja Rp1,6 miliar
- Pastor Spanyol akui bocorkan dokumen Vatikan
- Uskup Vatikan ditangkap terkait penggelapan dana
Blok apartemen di Sloane Avenue, yang terletak di kawasan elite Chelsea di London, dibeli menggunakan uang Vatikan. Namun, ketika blok apartemen itu dibeli, harganya diduga telah dinaikkan berkali-kali lipat.
Pihak pembelinya adalah Sekretariat Negara, sebuah badan yang menangani fungsi diplomatik dan politik Vatikan. Badan itu pula yang mengendalikan uang sebanyak jutaan dollar yang disumbangkan umat Katolik di seluruh dunia.
Pada Oktober 2019, polisi merazia kantor Sekretariat Negara serta menyita sejumlah dokumen dan komputer. Vatikan kemudian mencopot lima pejabat dan melarang mereka masuk ke kawasan negara-kota tersebut.
Paus Fransiskus menilai beberapa bagian dari kesepakatan pembelian properti mewah di London itu mengandung unsur korupsi. Dia berkata "mereka telah melakukan hal-hal yang sepertinya tidak bersih".
Memo internal Vatikan mengenai penyelidikan terhadap lima pejabat bocor ke media. Sesudahnya, kepala kepolisian Vatikan mengundurkan diri.
Pada Februari, sejumlah komputer dan dokumen milik pejabat senior keuangan bernama Alberto Perlasca disita kepolisian Vatikan.
Kemudian, awal pekan ini, Paus mengeluarkan undang-undang baru yang dirancang demi meningkatkan transparansi dalam perjanjian-perjanjian keuangan.
Akan tetapi, tahun lalu dia membela praktik pembelian properti menggunakan uang gereja dengan menilai bahwa tindakan itu adalah investasi yang baik.
Selain skandal keuangan, Gereja Katolik masih berusaha pulih dari serangkaian tuduhan penutupan kasus-kasus dugaan pelecehan seksual oleh sejumlah pastor.
(ita/ita)