Penembakan di Kanada Tewaskan 16 Orang, Pelaku Menyamar Jadi Polisi

Penembakan di Kanada Tewaskan 16 Orang, Pelaku Menyamar Jadi Polisi

BBC World - detikNews
Senin, 20 Apr 2020 12:52 WIB
Ottawa -

Seorang pria bersenjata yang mengenakan seragam polisi melepaskan tembakan dan menewaskan sedikitnya 16 orang, termasuk seorang perempuan perwira polisi, di provinsi Nova Scotia, kata polisi Kanada.

Tindakan brutal yang berlangsung sekitar 12 jam itu berakhir setelah sempat terjadi pengejaran mobil sang pelaku oleh polisi. Terduga pelaku penyerangan dilaporkan tewas.

Warga di desa Portapique sebelumnya diminta tinggal di dalam rumah setelah aksi serangan dimulai pada Sabtu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi sebelumnya mengatakan tersangka mengendarai mobil polisi.

Pria bersenjata itu menembak kerumunan orang di sejumlah lokasi di Nova Scotia. Pihak berwenang masih berusaha untuk menetapkan jumlah korban tewas, kata polisi pada hari Minggu (19/04)

ADVERTISEMENT

Polisi memperingatkan bahwa kemungkinan jumlah korban tewas akan bertambah.

https://twitter.com/RCMPNS/status/1252008441620697090

Anggota polisi dari kesatuan Mounted Royal Kanada (RCMP), Heidi Stevenson, yang sudah bertugas selama 23 tahun, termasuk di antara mereka yang tewas.

"Heidi menjawab panggilan tugas dan kehilangan nyawanya saat melindungi warga," kata Komandan RCMP Nova Scotia, Asisten Komisaris Lee Bergerman dalam unggahan di Facebook.

"Dua bocah kehilangan ibunya dan seorang suami kehilangan istrinya. Orang tua kehilangan anak perempuannya dan lainnya yang tak terhitung kehilangan teman baik atau koleganya," kata Bergerman.

Police car believed to have been used by a gunmanReutersKepolisian Kanada meyakini bahwa pelaku serangan mengendarai mobil milik polisi untuk melakukan serangan tembakan.

Komisaris RCMP, Brenda Lucki mengatakan dia meyakini pria bersenjata itu awalnya memiliki "motivasi" dan "mengubahnya menjadi serangan acak", seperti dilaporkan CBC News.

Perdana Menteri (PM) Kanada, Justin Trudeau menggambarkan serangan bersenjata ini sebagai "situasi mengerikan" dan Gubernur Nova Scotia, Stephen McNeil mengatakan kepada wartawan "ini adalah salah satu aksi kekerasan paling tidak berperikemanusiaan dalam sejarah provinsi kami."

Map showing rural town of Portapique in Canada

(BBC)

Polisi mengatakan mereka pertama kali diberitahu tentang insiden dengan menggunakan senjata api ini pada Sabtu malam.

Akun Twitter resmi kepolisian Nova Scotia mengidentifikasi tersangka pelaku penyerangan sebagai Gabriel Wortman yang berusia 51 tahun.

Dia tidak bertugas di Royal Canadian Mounted Police, tetapi "mungkin mengenakan seragam RCMP", kata mereka.

Gabriel Wortman

Kepolisian Nova Scotia mengidentifikasi pelaku penyerangan sebagai Gabriel Wortman, 51 tahun. (RCMP Nova Scotia)

"Ada satu perbedaan antara mobil miliknya dengan kendaraan resmi RCMP: Mobil tersangka ada nomor registrasi 28B11 di belakang jendela penumpang. Jika Anda melihat 28B11 segera hubungi 911," demikian cuitan kepolisian pada Minggu.

Pria bersenjata itu dilaporkan berganti mobil, yaitu mengendarai "mobil SUV Chevrolet", tambah polisi.

Polisi tidak memberikan rincian tentang bagaimana terduga serangan itu tewas.

Penembakan massal relatif jarang terjadi di Kanada di mana hukum kepemilikan senjata lebih ketat ketimbang di negara tetangganya, Amerika Serikat.

Pada 2019, dua buronan mengaku membunuh tiga orang, termasuk pasangan suami istri asal Australia-AS pada hari libur, di British Columbia.

Pada 1989, penembakan di sebuah perguruan tinggi di Quebec menyebabkan 14 orang perempuan tewas, setelah pelakunya mengusir semua mahasiswa pria keluar dari kelas, dan melepaskan tembakan.

(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads