Teka-teki Umur Ikan Terbesar Dunia Terungkap Lewat Tes Bom Atom

Teka-teki Umur Ikan Terbesar Dunia Terungkap Lewat Tes Bom Atom

BBC Magazine - detikNews
Sabtu, 11 Apr 2020 17:38 WIB
Perth -

Data tes bom atom yang dilakukan pada masa Perang Dingin membantu para ilmuwan untuk mengetahui umur ikan terbesar dunia secara pasti.

Hiu paus adalah hewan besar, dengan gerakan lamban dan jinak. Binatang ini biasanya hidup di perairan tropis.

Hewan ini panjang umurnya tetapi para ilmuwan sejak lama berusaha keras untuk mengetahui dengan pasti umur hewan yang terancam punah ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan menggunakan warisan radioaktif dunia, sekarang mereka memiliki metode yang dapat digunakan untuk membantu kelangsungan hidup spesies ini.

Hiu paus adalah ikan terbesar, serta hiu terbesar yang masih hidup.

ADVERTISEMENT

Panjang tubuhnya bisa mencapai 18 meter dengan berat rata-rata sekitar 20 ton. Totol-totol warna putihnya membuat binatang ini mudah diidentifikasi.

Hiu paus mencari plankton.

Hiu paus mencari plankton. (Getty Images)

Hiu paus memakan plankton dan berenang dalam jarak yang jauh untuk mendapatkan makanannya.

Binatang ini sangat disukai pada wisatawan di sejumlah tempat karena hiu paus sering kali membiarkan para penyelam berenang di sampingnya.

Meski demikian, spesies ini sekarang dimasukkan dalam kelompok terancam punah karena kegiatan nelayan yang berlebihan di tempat-tempat seperti Thailand dan Filipina.

Banyak hal terkait dengan spesies ini masih misterius, terutama terkait dengan bagaimana cara mengetahui umur mereka dengan tepat.

Padahal para peneliti mengatakan ini adalah hal yang mendasar agar dapat memahami tingkat pertumbuhannya. Informasi ini dipandang sangat penting agar hiu paus tetap dapat bertahan hidup di masa depan.

hiu paus

Hiu paus sangat menarik perhatian para wisatawan dan jinak. (Getty Images)

Para peneliti sebelumnya menghitung garis-garis yang terlihat jelas pada tulang belakang bangkai hiu paus. Mirip dengan cincin pada batang pohon, lingkaran ini bertambah jumlahnya seiring dengan bertambahnya umur binatang.

Tetapi para peneliti belum yakin terkait berbagai hal terkait dengan seberapa sering cincin dapat terbentuk dan alasan di baliknya.

Sekarang mereka menemukan cara yang lebih tepat dalam mengetahui umur sebenarnya dari hiu paus.

Pada akhir tahun 1940-an, beberapa negara termasuk AS, Uni Sovyet, Inggris Raya, Perancis dan China melakukan sejumlah tes bom atom di berbagai tempat yang berbeda.

Seorang anak di Indonesia bermain bersama hiu paus.

Seorang anak di Indonesia bermain bersama hiu paus. (Getty Images)

Salah satu hal yang dihasilkan berbagai ledakan tersebut adalah penggandaan sejenis atom atau isotop, bernama Karbon-14 di atmosfer.

Dengan berjalannya waktu, setiap makhluk hidup di bumi menyerap Karbon-14 tambahan yang masih tersisa.

Tetapi para peneliti sekarang mengetahui tingkat kehancuran isotop. Hal ini adalah sebuah faktor penting dalam menentukan umur.

Semakin tua sebuah makhluk akan semakin banyak Karbon-14 yang ditemukan.

"Jadi binatang manapun yang hidup, kemudian menyerap peningkatan Karbon-14 ke bagian tubuh mereka yang padat atau keras," kata penulis laporan Dr Mark Meekan dari Australian Institute of Marine Science di Perth, Australia.

"Ini berarti kita memiliki pengukur waktu di dalam tulang belakang, kita dapat mengetahui periodisasi kehancuran isotop."

Salah satu kesulitan dalam mengetahui umur hiu ini adalah akses untuk mendapatkan sampel tulang belakang.

Tetapi tim ini berhasil menemukan dua spesimen dari hiu paus yang telah lama mati. Benda ini tersimpan di Pakistan dan Taiwan.

Kajian tersebut mengisyaratkan bahwa umur makhluk ini memang sangat panjang.

"Binatang ini hidup sangat lama, kemungkinan bisa 100 sampai 150 tahun," kata Dr Meekan.

"Ini membawa pengaruh besar sekali terhadap spesies itu. Ini mengisyaratkan bahwa berbagai kegiatan nelayan yang berlebihan membawa pengaruh yang besar."

Para ilmuwan mengatakan hasil kajian mereka menjelaskan mengapa jumlah hiu paus turun drastis di tempat-tempat seperti Thailand dan Taiwan di mana kegiatan memancing dilakukan.

"Binatang ini tidak bisa hidup jika dieksploitasi manusia," kata Dr Meekan.

Baru-baru saja spesies terancam ini dikelompokkan ke dalam kategori terancam punah Daftar Merah IUCN atau Serikat Dunia bagi Konservasi Alam. Para peneliti percaya riset yang mereka lakukan akan membantu usaha konservasi.

Lewat kemampuan memperkirakan dengan tepat umur hiu paus, para peneliti dapat memberikan panduan yang lebih tepat terkait dengan keadaan populasi binatang dan apakah kegiatan nelayan masih dapat diizinkan.

Di kebanyakan daerah tropis, pariwisata hiu paus menarik banyak orang. Para peneliti mengatakan dukungan terhadap kerja sama antar negara di sepanjang jalur hidup hiu paus adalah kunci bagi kelangsungan hidup mereka.

"Hiu paus adalah duta besar yang menakjubkan bagi kehidupan laut dan spesies yang telah membuat begitu banyak orang keluar dari kemiskinan," kata Dr Meekan.

"Ini adalah sebuah berita baik dan ini menunjukkan ternyata terdapat sisi positif dari awan bom atom," tambahnya.

Kajian ini diterbitkan di jurnal Frontiers in Marine Science.

(nvc/nvc)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads