Nadia Sparkes, seorang warga Norfolk, Inggris, tidak mau ambil pusing dengan orang-orang yang mengejek kebiasaannya memungut sampah saat ia berjalan dari dan menuju ke sekolah.
Tak dinyana, cerita tentangnya menjadi viral. Malah karenanya ia ditunjuk menjadi duta lembaga pecinta lingkungan WWF. Sekarang, pengikut akun sosial medianya sudah mencapai lebih dari 4.000 orang.
Nadia berkata dia 'sangat puas' melihat usahanya berhasil melahirkan perubahan.
- Ketika penyelam Inggris berenang menembus lautan sampah di Nusa Penida
- Konsumen Inggris harus bayar uang jaminan saat beli minuman kemasan, bagaimana Indonesia?
- Menemui seorang pengelola sampah berusia 81 tahun bergelar PhD
Sejak memulai kebiasaan uniknya, ia sudah berhasil mengumpulkan lebih dari 1.100 liter sampah - cukup untuk memenuhi 40 tong sampah resmi Inggris.
Dia selalu berangkat satu jam lebih awal saat menuju sekolah agar ia dapat membersihkan jalan yang dilewatinya dari sampah. Dengan menaruh sampah dalam keranjang sepedanya, ia membersihkan salah satu sisi jalan saat ia pergi ke sekolah dan sisi lainnya saat ia menuju rumahnya sepulang sekolah.
Beberapa waktu lalu, Nadia -yang mengaku bahwa julukan 'Si gadis sampah' membuatnya merasa seperti seorang pahlawan super- diabadikan dalam bentuk animasi,
Remaja yang hobi menggambar ini juga diberikan kesempatan untuk menayangkan pesannya melalui kartun di koran Eastern Daily Press.
- Negeri yang tenggelam dalam timbunan sampahnya sendiri
- Kisah 'Putri Sampah' yang membina anak-anak di Bantar Gebang
- Haruskah kita membersihkan sampah sendiri dan masalah etika lainnya
Dia juga kemudian membuat cendera-cendera mata yang dijualnya dan berharap dapat menggunakan uangnya itu untuk membeli botol minum yang bisa dipakai berkali-kali oleh setiap murid di sekolahnya.
Ibu Nadia, Paula Sparkes, mengatakan anak perempuannya ingin "membangkitkan kesadaran orang-orang untuk berhenti membuang sampah sembarangan".
Namun, walaupun langkahnya dipuji banyak orang, ejekan sebagai 'si gadis sampah' tetap saja melekat padanya.

Nadia berkata ia "sangat puas" bisa membuat perubahan dengan memungut sampah. (BBC)
"Mengubah kebiasaan anak remaja itu sangat sulit, " ujar sang ibunda.
"Nadia selalu merasa sendiri dalam upayanya membersihkan sampah dan itu membuatnya merasa berbeda. Namun, dia menyadari semua pemungut sampah akan merasa seperti itu."
"Dia ingin membentuk sebuah kelompok untuk mengumpulkan para pemungut sampah dan dia sudah melakukannya. Dia sudah dihubungi oleh orang-orang dari seluruh dunia."
"Kami sangat bangga padanya."
(nvc/nvc)