Southwest Airlines mengatakan organ itu awalnya diangkut dalam penerbangan dari California ke Seattle untuk diproses di sebuah rumah sakit yang akan memulihkan katupnya agar bisa digunakan dalam operasi cangkok jantung.
Tapi organ itu ternyata tidak sempat diturunkan, dan pesawat pun melanjutkan penerbangan ke Dallas. Celakanya, rumah sakit baru menyadari hal itu setelah pesawat itu hampir mencapai setengah perjalanan ke Dallas.
- Pengantin perempuan dengar detak jantung mendiang putranya di pernikahan
- "Anak saya tewas pada 1994 tapi jantungnya baru berhenti berdetak tahun ini"
- Perempuan di Inggris jadi penerima transplantasi pankreas pertama dunia
Insiden itu sebetulnya terjadi pada hari Minggu, namun baru terungkap dalam laporan media pada hari Kamis.
Para penumpang sudah barang tentu terkejut ketika kapten memberi tahu mereka tentang kargo itu dan mengapa penerbangan kembali.
Sebagian segera menggunakan ponsel pintar mereka untuk mencari tahu berapa lama jantung dapat disimpan sebelum tidak lagi layak untuk operasi transplantasi - yang biasanya antara empat hingga enam jam, menurut para ahli.
Pesawat itu dilaporkan berada di udara selama sekitar tiga jam.
Seorang dokter yang berada di antara penumpang tetapi tidak ada sangkut pautnya dengan pengiriman organ itu, mengatakan kepada surat kabar Seattle Times bahwa insiden itu adalah "kisah mengerikan tentang kelalaian luar biasa".
- Tentara AS sukses jalani cangkok penis dan kantung zakar pertama dalam sejarah
- Bayi lahir sehat dari rahim yang dicangkok dari jasad orang meninggal
- Wajahnya hancur dalam upaya bunuh diri, kini bisa tersenyum lagi berkat transplantasi
Jantung itu belum masuk daftar untuk diberikan pada pasien tertentu.
Setelah pesawat kembali ke Seattle, jantung itu langsung dibawa ke pusat penanganan donor untuk penyimpanan jaringan.
Disebutkan, jantung itu tiba dalam rentang waktu yang diperlukan, hingga masih akan bisa digunakan, tulis surat kabar itu.
(ita/ita)