
FBI melakukan penyisiran di sebuah kantor pos di dekat Miami, seiring upaya para penyelidik untuk menemukan siapa yang berada di balik serangkaian paket yang diduga bahan peledak.
Setidaknya delapan tokoh terkenal dikirimi perangkat diduga peledak, antara lain mantan Presiden Barack Obama dan aktor Robert De Niro.
Seorang petugas yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada media AS bahwa para penyidik yakin setidaknya satu paket dikirim dari Florida.
FBI belum mengumumkan rincian penyelidikan mereka.
- Paket diduga bom dikirim ke mantan Presiden Obama dan mantan Menlu Hillary Clinton
- Trump segera batalkan kesepakatan anti-roket AS dan Rusia
- Pemilu sela Amerika Serikat: Waria pertama, Muslim pertama, Muslimat pertama
Paket sejenis juga telah dikirim orang tak dikenal ke, antara lain, mantan Wakil Presiden Joe Biden dan mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton.
Kantor pos yang diperiksa terletak di Opa-locka. Di sana petugas memeriksa rekaman kamera keamanan CCTV. Satuan penjinak bom dan unit anjing pelacak juga dikerahkan, kata polisi.
Pada Kamis (25/10) malam, Time Warner Center di New York dikosongkan setelah ada laporan tentang paket mencurigakan, tetapi kemudian dinyatakan bahwa itu peringatan palsu. Di gedung ini terdapat jaringan berita CNN, yang sehari sebelumnya menerima sebuah perangkat diduga peledak yang datang melalui pos.
Sebelumnya, Asisten Direktur FBI William Sweeney menegaskan bahwa bubuk putih yang ditemukan dalam paket yang dikirim ke CNN 'tidak memunculkan ancaman biologis.'
Sweeney mengatakan FBI sedang melangsungkan pemeriksaan menyeluruh atas semua paket itu, di laboratorium FBI di Quantico, Virginia.
Komisaris Polisi New York James O'Neill menyatakan, belum dapat dipastikan apakah semua perangkat yang dikirim itu dimaksudkan untuk meledak, tetapi menurutnya para pejabat "memperlakukan semua paket itu sebagai perangkat yang dicurigai merupakan peledak".
"Ini harus diperlakukan dengan sangat serius," katanya. "Apakah itu perangkat yang mengecoh saja sebagai hoaks? Kami tidak memperlakukannya seperti itu."
Pada Kamis pagi, FBI mengatakan bahwa mantan Wapres Joe Biden mendapat dua paket mencurigakan. Sebuah paket yang sama juga datang melalui pos ke sebuah restoran di New York yang dimiliki aktor Robert De Niro.
Apa yang terjadi sebetulnya?Serangkaian peringatan tentang bahaya bom itu dimulai pada hari Senin, ketika perangkat yang diduga peledak ditemukan di kotak pos pengusaha super kaya George Soros, donor utama Partai Demokrat.
Menurut FBI, yang sudah menerima paket itu adalah:
- Pengusaha dan filantropi George Soros
- Mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton
- Mantan Presiden Barack Obama
- Mantan Wakil Presiden Joe Biden
- Mantan Direktur CIA John Brennan, terkait CNN
- Mantan Jaksa Agung Eric Holder
- Anggota Kongres Maxine Waters
- Aktor Robert De Niro
Sejauh ini tak ada perangkat yang benar-benar meledak.

Apa yang terjadi pada De Niro? (BBC)
Kamis pagi, sebuah alat yang diduga peledak ditemukan di sebuah gedung di Manhattan yang merupakan lokasi kantor perusahaan produksi De Niro dan restoran Tribeca Grill.
Walikota New York City, Bill de Blasio memuji "petugas keamanan yang benar-benar cekatan" yang segera memberi tahu pihak berwenang.
Menurut Associated Press, penjaga keamanan pada Kamis itu tidak masuk kerja, saat ia melihat gambar di sebuah laporan berita yang menunjukkan sebuah paket yang dikirim ke tempat lain.
Dia lalu ingat bahwa ia menemukan benda yang mirip di ruang penampungan surat di gedung itu dan segera menelepon pihak berwenang yang lalu memindahkan perangkat itu.
Kantor CNN di New York dikosongkan pada Rabu pagi, setelah paket yang ditujukan kepada Brennan ditemukan di tempat penyimpanan suratnya.

Mengapa ini sangat politis?
Semua orang yang mendapat kiriman paket itu dikenal sebagai pengecam Presiden Donald Trump.
Sebelumnya terjadi juga upaya pemboman, sementara pemilu sela akan berlangsung dalam dua pekan.
Pada hari Rabu, Presiden Trump menanggapi berita tentang paket mencurigakan itu dengan justru mengecam media yang disebutnya mengorbankan kebencian tanpa henti,
Presiden Trump tidak menyebut langsung para penerima paket itu.
Para pengkritiknya menyebut ucapannya munafik, karena dia sering menggunakan bahasa kasar terhadap lawan-lawannya dan pers.
Mantan Direktur CIA John Brennan, yang menjadi sasaran di kantor CNN, mengirim cuitan kepada Trump keesokan harinya: "Berhentilah menyalahkan orang lain. Lihatlah di cermin. Retorika Anda yang memanas-manasi, penghinaan, kebohongan, & dorongan melakukan kekerasan fisik, adalah hal yang sangat memalukan."
https://twitter.com/JohnBrennan/status/1055436953129246720
Namun, kalangan konservatif mengatakan Demokrat lah yang bersalah atas panasnya wacana politik di AS.
Mereka mengatakan Demokrat, termasuk mereka yang menjadi korban serangan, telah memicu perilaku "massa yang mengamuk". (ita/ita)