Kelaparan Ancam 5 Juta Bocah Yaman, Bayi Terlalu Lemah Untuk Menangis

Kelaparan Ancam 5 Juta Bocah Yaman, Bayi Terlalu Lemah Untuk Menangis

BBC World - detikNews
Rabu, 19 Sep 2018 10:16 WIB
Kelaparan Ancam 5 Juta Bocah Yaman, Bayi Terlalu Lemah Untuk Menangis
Seorang bocah berusia 14 bulan menderita kurang gizi. Dia menjalani perawatan di sebuah klinik di Kota Amran, Yaman. (Mohammed Awadh/ Save the Children)
Sanaa - Jumlah bocah yang menghadapi risiko kelaparandiYaman telah mencapai 5,2 juta orang akibat konflik berkepanjangan di negara tersebut.

Hal ini dilaporkan lembaga kemanusiaan Save the Children yang juga mencatat peningkatan harga-harga pangan dan kemerosotan nilai mata uang Yaman.

"Jutaan anak tidak tahu apakah makanan berikutnya akan tersedia," kata direktur eksekutif Save the Children International, Helle Thorning-Schmidt.

"Di sebuah rumah sakit yang saya kunjungi di Yaman utara, bayi-bayi terlalu lemah untuk menangis, tubuh mereka letih akibat kelaparan.

"Perang ini berisiko membunuh satu generasi anak-anak di Yaman. Merka menghadapi beragam ancaman, mulai dari bom hingga kelaparan hingga penyakit yang sebenarnya bisa dicegah seperti kolera," paparnya.

Sepanjang 2018 saja, Save the Children mengaku telah menangani 400.000 anak berusia di bawah lima tahun yang menderita kekurangan gizi.

Lembaga itu memperingatkan bahwa lebih dari 36.000 anak bakal meninggal dunia sebelum tahun ini berakhir.

Mengapa terjadi pertempurandiYaman?

Yaman telah dilanda konflik sejak awal 2015 ketika pemberontak Houthi merebut kendali bagian barat negara itu dan memaksa Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi mengungsi ke luar negeri.

Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan tujuh negara lainnya kemudian memutuskan mengintervensi dan berupaya mengembalikan kekuasaan pemerintah Yaman karena menilai Iran berada di balik pemberontak Houthi.

Map showing control of Yemen
Bagaimana dampak pertempuran terhadap rakyat Yaman? (BBC)

Pertempuran ini menyebabkan gaji pegawai negeri dan guru tidak dibayarkan. Bahkan, beberapa PNS tidak menerima gaji selama hampir dua tahun.

Mereka yang menerima gaji harus menghadapi kenyataan bahwa harga-harga pangan melonjak 68% lebih tinggi dibandingkan sebelum pertempuran berlangsung.

Pada saat bersamaan, menurut lembaga Save the Children, nilai mata uang Yaman merosot 180%.

Berdasarkan data PBB, hampir 10.000 orang tewas dibunuh dalam konflik di Yaman, dua-pertiga dari mereka merupakan warga sipil.

Selain itu, 55.000 lainnya luka-luka akibat pertempuran.


Simak Juga 'Bikin Terenyuh! Bocah Tangisi Ayahnya yang Terbujur':

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Video 20detik]

(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads