Hal ini dilaporkan lembaga kemanusiaan Save the Children yang juga mencatat peningkatan harga-harga pangan dan kemerosotan nilai mata uang Yaman.
"Jutaan anak tidak tahu apakah makanan berikutnya akan tersedia," kata direktur eksekutif Save the Children International, Helle Thorning-Schmidt.
"Di sebuah rumah sakit yang saya kunjungi di Yaman utara, bayi-bayi terlalu lemah untuk menangis, tubuh mereka letih akibat kelaparan.
"Perang ini berisiko membunuh satu generasi anak-anak di Yaman. Merka menghadapi beragam ancaman, mulai dari bom hingga kelaparan hingga penyakit yang sebenarnya bisa dicegah seperti kolera," paparnya.
- Serangan koalisi Arab Saudi terhadap bus tewaskan 29 bocah
- Ratusan orang tewas, lembaga amal khawatirkan wabah kolera di Yaman
- PBB: Dunia sedang hadapi krisis kemanusiaan terbesar sejak 1945
Sepanjang 2018 saja, Save the Children mengaku telah menangani 400.000 anak berusia di bawah lima tahun yang menderita kekurangan gizi.
Lembaga itu memperingatkan bahwa lebih dari 36.000 anak bakal meninggal dunia sebelum tahun ini berakhir.
Mengapa terjadi pertempurandiYaman?Yaman telah dilanda konflik sejak awal 2015 ketika pemberontak Houthi merebut kendali bagian barat negara itu dan memaksa Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi mengungsi ke luar negeri.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan tujuh negara lainnya kemudian memutuskan mengintervensi dan berupaya mengembalikan kekuasaan pemerintah Yaman karena menilai Iran berada di balik pemberontak Houthi.
- Kisah pilu anak-anak Yaman yang kelaparan akibat perang
- Apa yang terjadi dengan Saleem, anak Yaman yang fotonya mengejutkan dunia?

Bagaimana dampak pertempuran terhadap rakyat Yaman? (BBC)
Pertempuran ini menyebabkan gaji pegawai negeri dan guru tidak dibayarkan. Bahkan, beberapa PNS tidak menerima gaji selama hampir dua tahun.
Mereka yang menerima gaji harus menghadapi kenyataan bahwa harga-harga pangan melonjak 68% lebih tinggi dibandingkan sebelum pertempuran berlangsung.
Pada saat bersamaan, menurut lembaga Save the Children, nilai mata uang Yaman merosot 180%.
Berdasarkan data PBB, hampir 10.000 orang tewas dibunuh dalam konflik di Yaman, dua-pertiga dari mereka merupakan warga sipil.
Selain itu, 55.000 lainnya luka-luka akibat pertempuran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak Juga 'Bikin Terenyuh! Bocah Tangisi Ayahnya yang Terbujur':
(ita/ita)











































