Kedua kapal yang ditemukan sekitar 2.300km di lepas pantai Australia Barat sudah dipersempit oleh para ahli sebagai kapal Inggris yang membawa batu bara.
Para peneliti kelautan Australia secara tidak sengaja menemukan puing keduanya dalam upaya pencarian MH370 di Samudra India tahun 2015.
Mereka kemudian menggunakan pencitraan sonar dan catatan pelayaran untuk mengidentifikasi kapal tersebut.
- Tugu MH370 ditentang sebagian keluarga terkait 'tahayul' tentang 'kutukan'
- Keluarga korban sambut pencarian kembali MH370, setelah resmi sempat dihentikan
- Laporan akhir MH370: Hilangnya pesawat 'nyaris tak bisa dipahami'
Lokasi puing MH370 sendiri belum diketahui dan proses pencariannya dilanjutkan oleh pihak swasta setelah pemerintah Malaysia, Australia, dan Cina menghentikan pencarian resmi.
Pesawat Malaysia Airlines yang naas itu hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada tanggal 8 Maret dan seluruh 239 penumpang serta awak pesawat juga tidak ditemukan.
Temuan yang tidak diperkirakanSalah satu kapal yang ditemukan pada Desember 2015 tersebut adalah kapal besi.
Dr Ross Anderson -kurator arkeologi maritim di Museum Western Australian- mengatakan kapal tersebut kemungkinan merupakan satu dari tiga kapal berikut yang hilang: West Ridge (hilang tahun 1883), Kooringa (1894), atau Lake Ontario (1897).
Dan West Ridge -yang hilang bersama 28 awaknya dalam pelayaran dari Inggris ke India- yang tampak paling dekat kecocokannya.
Ditambahkan oleh Dr Anderson bahwa berat kapal mencapai 1.000 hingga 1.500 ton dan ditemukan relatif utuh dalam keadaan tegak di dasar laut dengan kedalaman 4km dari permukaan air laut.
Sedang kapal yang satu lagi, yang ditemukan sekitar 36km dari lokasi kapal tadi, ditemukan pada Mei 2015 dan merupakan kapal kayu.
Menurut Dr Anderson, kapal kayu itu mungkin adalah Magdala -yang berlayar dari Wales ke Indonesia namun hilang tahun 1882- atau W. Gordon, yang hilang dalam pelayaran dari Skotlandia ke Australia tahun 1877.
Awaknya diperkirakan sekitar 15 hingga 30 orang.
"Bukti-bukti menunjukkan kapal itu tenggelam karena malapetaka besar, seperti ledakan, yang biasa terjadi dalam kapal-kapal barang yang membawa batu bara," jelas Dr Anderson.
Bagaimanapun tim tidak bisa mengidentifikasi kapal dengan pasti karena 'data sejarah yang tidak lengkap'.
Kedua puing kapal ditemukan dalam proses pencarian resmi MH370 lewat kerja sama pemerintah Australia, Malaysia dan Cina, yang diakhiri pada tahun 2016 setelah 1.046 hari pencarian.
Sebuah perusahaan swasta Amerika Serikat awal tahun ini kemudian mengusulkan untuk meneruskan pencarian dengan imbalan ekonomi jika behasil menemukan puing-puing MH370. Proses itu sudah memasuki pekan-pekan terakhir dan masih belum menemukan petunjuk apapun.
Wilayah pencarian MH370 hingga Januari 2017
BBC (ita/ita)