"Kami akan melakukan hal-hal besar secara militer," kata Trump di Gedung Putih, seraya menambahkan kebijakan tersebut merupakan "langkah besar".
Dua presiden sebelum Trump mengirim Garda Nasional untuk menjaga perbatasan.
- AS-Cina perang dagang, Indonesia tetap terpengaruh
- Trump pastikan bangun tembok AS-Meksiko
- Bintang cabul itu mengaku 'pernah diancam orang terkait kisah selingkuh dengan Donald Trump'
Garda Nasional merupakan kekuatan cadangan di tubuh militer AS dan, tidak seperti serdadu pada umumnya, personel Garda Nasional sebagian besar merupakan warga sipil.
Pada masa kepemimpinan Barack Obama, sebanyak 1.200 personel dikirim ke daerah perbatasan Meksiko. Adapun George W Bush menerjunkan 6.000 personel guna membantu Patroli Perbatasan dalam operasi bertajuk Jump Start.
Wacana pengiriman tentara ke perbatasan dikemukakan Trump di sela-sela pertemuan dengan para pemimpin negara-negara Balkan. Menurutnya, Kesepakatan Perdagangan Bebas Amerika Utara (Nafta) bakal terancam jika Meksiko tidak menghentikan arus migran.
Sebelumnya, dalam pesan yang diunggah ke Twitter, Trump menyatakan keberadaan "karavan" berisi sekitar 1.100 migran sedang melaju dari Amerika Tengah ke Amerika Utara. Istilah itu digunakan Trump setelah Fox News memakai istilah yang sama dalam siaran mereka di pagi hari.
"Karavan besar berisi orang-orang dari Honduras, kini tiba di seantero Meksiko dan menuju perbatasan kita yang 'lemah hukum', harus dihentikan sebelum sampai di sana," cuitnya.
Pemerintah Meksiko menyatakan pada Senin (2/4) bahwa sekitar 400 migran telah dikirim balik ke asal mereka. Adapun sisanya masih menunggu pertimbangan pemerintah Meksiko apakah mereka punya hak yang sah untuk menetap di Meksiko.
Selama beberapa hari terakhir Trump mencuit soal imigrasi ilegal seraya menuduh Partai Demokrat membiarkan "perbatasan terbuka bagi narkoba dan kejahatan". (ita/ita)