Deb Huby tak berdaya di rumahnya di desa Nenthead, di Cumbria, Inggris, akibat hujan salju yang terus turun selama enam hari, dan tiga hari di antaranya ia jalani tanpa alat pemanas.
Dia mengatakan bahwa dia dan pasangannya Tim Gallagher harus berjalan sejauh lima kilometer, sering dengan berjalan menembus salju setinggi pinggang, untuk sekadar mendapatkan makanan karena persediaan mereka sudah menipis.
Perempuan berusia 46 tahun itu mengatakan situasinya sudah begitu mengerikan dan dia khawatir rumah pondoknya akan "terkubur".
- Cuaca super dingin di Eropa makin parah, puluhan tewas, transportasi terganggu
- Moskow kembali pecahkan rekor cuaca, kali ini soal salju yang turun dalam sehari
- Badai salju menerjang sebagian wilayah Inggris
Deb Huby, yang menderita masalah kegelisahan dan kehabisan obatnya, mengatakan: "Saya sudah tinggal di sini selama 20 tahun dan saya pernah mengalami berbagai musim dingin yang buruk tapi tidak seperti ini.
"Kami bahkan tidak bisa membuka pintu, dan pernah salju menumpuk hingga enam meter."
Dia mengatakan jalan tempat dia tinggal di desa itu, dihuni oleh sembilan orang, termasuk dua anak kecil, yang juga terjebak dan terputus dari dunia luar, namun dia menyebut dalam keadaan itu mereka hidup dalam "semangat gotong royong yang nyata".
"Salju terus turun dan menumpuk, bisa-bisa nantinya menimbun seluruh rumah."
Huby mengatakan bahwa dia tidak punya pilihan lain selain "mengarungi" timbunan salju setinggi tiga meter karena mereka kekurangan persediaan sembako.
Dia berkata: "Kadang-kadang, jadi sangat berbahaya".

Batang-batang kayu dipasok oleh serdadu yang dikirim untuk membantu warga yang terjebak salju. (BBC)
Senin pekan lalu, sebuah helikopter Chinook membawa pasukan marinir, diberangkatkan membantu warga yang terjebak salju.
Mereka mengirim pasokan kebutuhan seperti makanan, bahan bakar, obat-obatan dan peralatan pemanas listrik, karena banyak warga mengatakan bahwa mereka 'membakar perabotan rumah' untuk menghangatkan diri.
(nvc/nvc)