Polisi Zimbabwe Tahan Perempuan AS karena Cuitan di Twitter

Polisi Zimbabwe Tahan Perempuan AS karena Cuitan di Twitter

BBC World - detikNews
Sabtu, 04 Nov 2017 16:42 WIB
Robert Mugabe, 93 tahun, telah berkuasa di Zimbabwe selama tiga dekade. (Reuters)
Harare - PolisiZimbabwe mendakwa perempuan Amerika karena menulis cuitan yang tampak menghina PresidenRobertMugabe, menurut kuasa hukumnya.

Martha O'Donovan, 25 tahun, dituduh menyebut Mugabe sebagai "pria yang egois dan sakit", yang kemudian dibantahnya.

Dia menghadapi tuduhan menghina presiden dan merencanakan penggulingan pemerintah, kata kuasa hukumnya kepada media AS.

Penahanan terkait dengan cuitan di Twitter, tampaknya menjadi yang pertama kali di Zimbabwe sejak kementerian siber dibentuk pada bulan lalu.

Dalam aturan hukum Zimbabwe, dakwaan rencana penggulingan pemerintah memiliki ancaman maksimum penjara 20 tahun.

O'Donovan, yang dilaporkan mengeloa TV Magamba, sebuah media online yang mempublikasikan video satir, "ditahan dalam penggerebekan di saat fajar di kediamannya di Harare," seperti disampaikan oleh organisasi pengacara HAM Zimbabwe Lawyers for Human Rights (ZLHR) dalam sebuah unggahan di Facebook.

Polisi menuduh O'Donovan menulis cuitan: "Kita dipimpin oleh seorang pria yang egois dan sakit," menurut akun Twitter @matigary, kata Obey Shava, seorang pengacara ZLHR yang mewakilinya.

Cuitan tertanggal 11 Oktober, termasuk sebuah ilustrasi seorang pria yang menggunakan kateter, juga foto Mugabe dengan lingkaran yang ditarik di sekitar bagian tengah tubuhnya.

Kedutaan besar AS di Zimbabwe belum menanggapi permintaan untuk memberikan komentar.

Dalam sebuah pernyataan kepada polisi yang dilihat kantor berita Reuters dan Associated Press, O'Donovan telah membantah "tuduhan yang dilayangkan kepada saya tidak berdasar dan berbahaya".

ZLHR mengatakan bahwa penahanan O'Donovan's merupakan "penangkapan pertama terkait Twitter" setelah pemerintah Zimbabwe membuat Kementerian Keamanan Siber, Deteksi Ancaman dan Mitigasi pada bulan lalu.

Kritik mengatakan kementerian baru ini merupakan bentuk upaya pemerintah untuk membatasi pengguna media sosial.

"Penahanan ini menandai babak baru yang mengerikan dalam pelarangan kebebasan berbicara oleh pemerintah Zibabwe, dan pertempuran baru di media sosial," kata deputi regional Amnesty International Muleya Mwananyanda.

Mugabe, 93 tahun, telah menjabat sebagai pemimpin Zimbabwe selama tiga dekade.

Oktober lalu, Badan Kesehatan Dunia WHO membatalkan penunjukannya sebagai duta setelah banyak kritik terkait dengan masalah HAM.

(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads