
Tim penyelidik Australia telah merampungkan laporan akhir tentang hilangnya pesawat Boeing 777 milik Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 yang hilang tiga tahun lalu.
Dalam laporan akhir yang dikeluarkan hari Selasa (03/10), disebutkan kenyataan bahwa dunia tidak mengetahui apa yang sejatinya terjadi pada pesawat adalah "tak dapat diterima".
"Hampir tidak dapat dipahami dan tentu saja secara sosial tak dapat diterima di era penerbangan modern ini dengan 10 juta orang menumpang pesawat komersial setiap hari, pesawat komersial besar hilang dan dunia tidak mengetahui secara pasti apa yang terjadi dengan pesawat dan dengan mereka yang berada di dalamnya," kata Biro Keselamatan Transportasi Australia.
"Meskipun ditempuh upaya luar biasa oleh ratusan orang dari berbagai penjuru dunia yang terlibat dalam pencarian, pesawat belum ditemukan."

MH370 hilang pada tahun 2014 dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing yang mengangkut 239 orang.
Operasi pencarian skala besar, di bawah pimpinan Biro Keselamatan Transportasi Australia, dihentikan bulan Januari tahun ini setelah 1.046 hari. Selain Australia, Malaysia dan Cina juga terlibat dalam pencarian.
- MH370: Analisis baru menguatkan kemungkinan lokasi pesawat
- Keluarga penumpang di Medan 'pasrah' pencarian MH370 dihentikan
- Laporan terbaru MH370: Pesawat tidak diarahkan untuk mendarat
Di dalam laporan akhir ditegaskan kembali perkiraan antara Desember hingga April bahwa pesawat Boeing 777 itu kemungkinan besar terletak di area 25.000 km persegi ke arah utara dari zona pencarian sebelumnya di Samudra Hindia bagian selatan.
Sejumlah puing, yang kemungkinan bagian dari pesawat MH370 , telah ditemukan, antara lain di Madagaskar dan Pulau Reunion.
Bagaimanapun, laporan ini menegaskan apa yang sebenarnya terjadi pada pesawat MH370 tidak akan pernah diketahui secara pasti sampai pesawatnya ditemukan - dan kemungkinan itu kecil.
(jor/jor)