"Dekrit kerajaan akan memerintahkan penerapan peraturan lalu lintas, termasuk dikeluarkannya surat izin mengemudi bagi kaum laki-laki dan perempuan," demikian pernyataan yang diterbitkan oleh kantor berita resmi Saudi Press Agency (SPA).
Ditambahkan pula bahwa peraturan baru tersebut harus sesuai dengan hukum Islam, namun tidak ada penjelasan lebih lanjut.
Menurut SPA hampir semua anggota dewan pakar agama mendukung keputusan tersebut.
- Aktivis gerakan 'perempuan menyetir' Arab Saudi ditahan lagi
- Aktivis antiperwalian Arab Saudi dibebaskan dari tahanan
- Arab Saudi izinkan percakapan suara dan video lewat internet
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat di Washington DC menyambut baik perkembangan ini dengan menyebutnya sebagai 'langkah ke arah yang benar'.
Perintah yang mulai diberlakukan mulai Juni tahun depan tersebut dikeluarkan setelah kaum perempuan dan para pegiat hak asasi manusia mengajukan keberatan selama bertahun-tahun.
Saudi adalah satu-satunya negara di dunia yang melarang kaum perempuan untuk menyetir kendaraan.
Beberapa perempuan didenda dan dipenjara karena melakukan aktivitas tersebut.
Pekan lalu, seorang ulama Saudi memicu kemarahan setelah mengatakan kaum perempuan terlalu bodoh untuk mengendarai mobil.