Dana itu diduga disalurkan melalui empat perusahaan gelap yang berbasis di Inggris.
Disebutkan, mereka membayar sejumlah orang, termasuk para politisi Eropa yang memberikan perlakuan menguntungkan bagi pemerintah Azerbaijan.
Namun laporan itu menyebut, tidak ada petunjuk bahwa semua penerima dana sadar dari mana asal uang itu.
- Rumah susun gratis untuk wartawan Azerbaijan di Hari Pers
- Pejabat top Uni Eropa ternyata tak punya telepon genggam pintar
- Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev angkat istrinya sebagai wapres
Dana rahasia, yang dijuluki Azerbaijan Laundromat, dikelola selama dua tahun hingga 2014, menurut penyelidikan yang dilakukan oleh sebuah konsorsium surat-surat kabar Eropa dan dipublikasikan oleh Proyek Pelaporan Kejahatan dan Korupsi Terorganisir (Organized Crime and Corruption Reporting Project/OCCRP).
Asal uang itu tidak jelas, namun menurut laporan tersebut, "banyak bukti yang mengaitkannya dengan keluarga Presiden Ilham Aliyev."
Belum ada tanggapan dari Aliyev atau pemerintah Azerbaijan hingga saat ini.
Pada periode terjadinya hal itu, negara bekas bagian Soviet yang kaya minyak itu dituduh melakukan korupsi sistematik, mencurangi suara pemilu dan menindas dan memenjarakan politisi oposisi, aktivis HAM dan jurnalis.
Sebagian besar uang itu disebutkan digunakan untuk membayar pelobi, jurnalis, politisi dan pelaku usaha.
Menurut OCCRP, skema penyaluran dana tersebut dianggap cukup sukses, misalnya, dalam membujuk Majelis Parlemen Dewan Eropa untuk menolak sebuah laporan yang kritis tentang Azerbaijan pada 2013.
Ke- 47 anggota dewan - yang tidak merupakan bagian dari Uni Eropa - memonitor kepatuhan pada Konvensi Eropa tentang HAM, dan para hakim di Strasbourg mengesahkannya.
Pemungutan suara itu sedang diselidiki dan laporannya diharapkan keluar akhir tahun ini.
Keempat perusahaan gelap yang digunakan untuk skema itu - dua berbasis di Inggris dan dua lagi di Skotlandia - saat ini telah dibubarkan.
Salah satu bank terbesar Eropa, Danske Bank dari Denmark, memproses pembayaran ke perusahaan-perusahaan itu lewat kantor cabangnya di Estonia. Bank itu mengaku tidak melakukan tindakan pencegahan yang memadai untuk mengendus transaksi mencurigakan.
Penyelidikan juga melaporkan pengeluaran untuk hal-hal mewah, termasuk sekolah swasta yang mahal untuk keluarga Azeri di luar negeri.
(ita/ita)