Berbicara dalam rangka forum keamanan di Singapura, Mattis mengatakan langkah semacam itu mengancam stabilitas kawasan.
"Kami menentang negara-negara yang memiliterisasi pulau-pulau buatan dan menguatkan klaim maritim secara berlebihan. Kami tidak bisa dan tidak akan menerima perubahan koersif dan sepihak terhadap status quo," ujar Mattis.
- Laut Cina Selatan: Kapal perang AS berlayar dekat pulau buatan
- Pesawat Cina 'mencegat' pesawat AS di Laut Cina Selatan
- Kapal induk AS mulai patroli rutin di Laut Cina Selatan
Menteri Pertahanan AS, James Mattis, menjamin AS tidak akan mengabaikan Asia Tenggara. (Reuters)Ucapan tersebut mengemuka setelah bulan lalu sebuah kapal perang AS dilaporkan berlayar di dekat pulau buatan yang dibangun oleh China di Laut China Selatan. Kemudian pesawat tempur AS dicegat dua pesawat tempur China di wilayah udara internasional di atas Laut China Selatan.
Presiden AS Donald Trump dan pejabat senior AS lainnya telah berulang kali mengatakan bahwa Amerika akan melindungi kepentingannya di Laut China Selatan, yang merupakan rute perkapalan penting.
Menteri Luar Negeri Rex Tillerson juga pernah mengingatkan, AS "akan mengirim sinyal yang jelas kepada China bahwa pembangunan pulau dihentikan dan akses ke pulau-pulau itu tidak akan diperbolehkan."
Menanggapi hal ini, Kementerian Luar Negeri China menyatakan Beijing akan "tegas mempertahankan haknya di kawasan" Laut China Selatan.
Sejumlah negara, termasuk Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Brunei, telah bersengketa mengenai hak kepemilikan sejumlah pulau dan karang di Laut China Selatan. Namun, beberapa tahun terakhir, sengketa bertambah panas sehubungan dengan tindakan China yang mendirikan pulau buatan di wilayah tersebut.

BBC (ita/ita)











































