Stan Vanuytrecht, 58 tahun, akan tinggal tanpa alat pemanas, tanpa aliran air bersih, dan juga tanpa membayar uang sewa di sebuah rumah tapa di Saalfelden, kawasan Pegunungan Alpen.
Tempat itu selalu memiliki petapa selama 350 tahun dan wali kota Saalfelden mengatakan Vanuytrecht -- mantan perwira artileri -- terpilih karena 'memancarkan ketenangan'.
- Austria 'sepakat' larang niqab dan burka di tempat umum
- Rumah kelahiran pemimpin Nazi boleh disita pemerintah Austria
- Pemimpin Protestan Austria kecam slogan kampanye capres yang gunakan nama Tuhan
Mungkin janggut panjang Vanuytrecht juga membantu hingga dia terpilih. Pendahulunya tidak berjanggut dan tidak bertopi serta hanya bertahan satu musim saja.
Namun Vanuytrecht mengaku terkejut karena dia terpilih.
"Saya pikir saya tidak punya peluang. Namun ketika saya membaca tentang rumah tapa Saalfelden, saya berkata kepada diri sendiri: ini tempat untuk saya."

Pemandangan dari rumah tapa amat indah namun fasilitasnya jelas tidak 'indah' dan dia juga sebaiknya tidak berharap akan selalu bisa sendirian untuk bertapa.
Musim tapa berlangsung April hingga November -karena pada musim dingin, rumah tapa tidak bisa dihuni- namun banyak pejalan kaki yang mendatangi kawasan sekitar untuk menikmati pemandangan.
Tapi beberapa juga ingin berkonsultasi dengan petapa.
Vanuytrecht mengaku tidak akan menghadapi masalah dengan orang-orang yang datang berkonsultasi karena pria berjanggut yang merokok pakai pipa ini punya pengalaman menangani para tuna wisma, pecandu alkohol dan narkotika, narapidana, maupun pasien-pasien yang menderita gangguan kejiwaan.

Dia juga tidak punya masalah dengan 'kemiskinan' setelah cerai dari pasangannya yang menderita gangguan mental.
"Saya harus puas dengan yang serba sedikit. Saya senang jika saya punya uang untuk makan," katanya seperti dikutip situs intenet Saalfelden.
Walikota Saalfelden, Erich Rohrmoser, mengatakan bahwa terpilihnya Vanuytrecht karena kepribadiannya.
"Dia menyebarkan ketenangan dan bisa diandalkan untuk banyak hal."
Pendahulu Vanuytrecht, seorang mantan pendeta dan ahli terapi kejiwaan, psychotherapis, Thomas Fieglmueller, mengatakan hidup di rumah tapa itu perlu disiplin tinggi namun dengan pemandangan alam yang amat indah.
Petapa sebelum Fieglmueller, seorang pastor dari Ordo Santo Benediktus mampu bertahan selama 12 tahun. (ita/ita)