China Tegaskan Klaim Laut China Selatan yang Masih Jadi Sengketa

China Tegaskan Klaim Laut China Selatan yang Masih Jadi Sengketa

BBC World - detikNews
Rabu, 25 Jan 2017 15:50 WIB
(Reuters) China mengerahkan kapal induk Liaoning dalam latihan militer di Laut China Selatan, pertengahan Desember 2016.
Beijing - China menegaskan tidak akan mundur dari klaim atas wilayah di Laut China Selatan yang masih menjadi sengketa beberapa negara.

Penegasan itu disampaikan setelah pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan akan melindungi kawasan internasional di kawasan tersebut.

Hari Senin (23/01), juru bicara Gedung Putih Sean Spicer mengatakan Amerika serikat akan 'memastikan perlindungan atas kepentingannya di sana'.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hua Chunying, mengatakan negaranya memiliki hak kedaulatan yang tidak dibantah atas pulau-pulau dan di Laut China Selatan dan perairan di sekitarnya.

"Posisi China atas masalah Laut China Selatan adalah jelas dan konsisten. Tindakan kami di Laut China Selatan adalah masuk akal dan adil," jelasnya.

Dia menambahkan bahwa posisi mereka itu tidak terpengaruhi oleh negara lain.

"Terlepas dari perubahan yang terjadi di negara-negara lain, yang mereka katakan atau yang mereka ingin lakukan, keputusan China untuk melindungi kedaulatan dan hak di Laut China Selatan tidak akan berubah."

Laut Cina Selatan, Cina
(Reuters) Foto satelit memperlihatkan Cina membangun pulau buatan, landasan pacu, dan sistem artileri pertahanan udara (dalam kotak).

_______________________________________________________________________

Sengketa lama

Sejumlah negara bersengketa atas hak kepemilikan wilayah di Laut China Selatan selama beberapa abad, namun ketegangan meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

China, Vietnam, Filipina, Taiwan, Malaysia, dan Brunei mengklaim kepemilikan di kawasan tersebut.

Namun China melangkah lebih maju dengan membangun pulau-pulau buatan serta menggelar patroli laut.

Laut Cina Selatan, Cina
(Reuters) China bukan hanya menyatakan klaim kepemilikan, tapi juga melakukan pembangunan di Laut Cina Selatan.

Amerika Serikat mengatakan tidak berpihak dalam sengketa teritorial tersebut namun mengerahkan kapal dan pesawat militer ke dekat kawasan itu dengan berpegangan pada yang mereka sebut 'kebebasan navigasi' untuk menjamin akses kepada jalur perkapalan dan penerbangan.

Pemerintah China menuduh pihak lain melakukan 'militerisasi di Laut China Selatan'.

Ada kekhawatiran bahwa kawasan sengketa itu bisa menjadi titik yang bisa memicu konflik yang jelas akan berdampat serius secara global.

________________________________________________________________________

Sebelumnya, Rex Tillerson -dalam dengar pendapat di Kongres tentang penunjukkannya sebagai menteri luar negeri- mengatakan Washington sebaiknya melarang China memasuki pulau-pulau buatan yang dibangun China di Laut China Selatan.

Laut Cina Selatan, Cina (AFP/HOANGDINHNAM) Aksi unjuk rasa diHanoi, Vietnam, menentang klaim China atas Laut China Selatan saat peringatan 47 tahun perang antara China dan Vietnam Selatan di KepulauanParacels, 19 Januari 2016.

Pemerintah Beijing menyatakan kepemilikan atas hampir semua pulau di Laut China Selatan walau beberapa juga diklaim oleh negara-negara Asia lainnya, termasuk Vietnam, Malaysia, maupun Filipina.

Selain membangun pulau buatan dan landasan pacu, China juga melaukan patroli laut secara teratur di sana.

Bulan Juli 2016, Mahkamah Internasional di Den Haag, Belanda, menolak kepemilikan China atas kawasan sengketa itu -yang digugat oleh Fiipina- namun Beijing menepis keputusan tersebut.

(nwk/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads