
(GettyImages) Dinding-dindingberpilar Teater RomawiPalmyra, tampak masih berdiri dalam foto Maret 2016
Kaum militan yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS menghancurkan berbagai bagian fasad Teater Romawi di Palmyra dan sejumlah monumen purba sekitarnya.
Kepala urusan purbakala Suriah mengatakan bahwa Tetrapylon - kelompok empat struktur pilar yang sebagian besar merupakan replika- juga telah jadi puing.
Kaum pejihad merebut kembali situs arkeologi Unesco itu akhir Desember lalu dari pasukan pemerintah.
Kepala badan kebudayaan PBB Unesco, mengatakan kerusakan itu merupakan 'kejahatan perang baru.'
- Militan ISIS kembali dipukul mundur dari Palmyra
- ISIS kehilangan 'seperempat wilayahnya' selama 2016
- ISIS 'kehilangan 50,000 anggota militannya'
Direktur Jenderal Unesco Irina Bokova, mengatakan apa yang ia digambarkan sebagai 'pembersihan budaya oleh ekstremis' itu mengakibatkan 'kerugian besar bagi rakyat Suriah dan bagi kemanusiaan.'
ISIS menghancurkan monumen lainnya setelah merebut Palmyra pertama kalinya pada Mei 2015.
Selama 10 bulan, kelompok ini merebut situs purba ini dan kota terdekatnya yang dikenal secara di sana sebagai Tadmur.
Para militan diusir dari Palmyra oleh serangan pasukan pemerintah yang didukung Rusia, Maret 2016, tapi kembali menguasai kota itu ketika pasukan pro-pemerintah lebih terfokus pada pertempuran untuk merebut kota Aleppo akhir tahun lalu.
Pasukan pemerintah sempat dikerahkan dari Aleppo ke Palmyra untuk mencegah kembalinya ISIS, namun akhirnya ISIS tetap menguasai lagi Palmyra.
- Assad puji penguasaan kembali Palmyra dari ISIS
- Menyayat hati, foto Palmyra sebelum dan sesudah hancur
- Kontrol wilayah berkurang, ISIS kian lemah di Irak dan Suriah?
Maamoun Abdulkarim, kepala Departemen Purbakala pemerintah Suriah, mengatakan kepada Associated Press bahwa laporan kehancuran terbaru pertama Palmyra terungkap akhir bulan Desember, dan kemudian gambar satelit yang dirilis Kamis (19/1) menegaskan hal itu.
American Schools of Oriental Research di AS memposting gambar pada halaman Facebook mereka mengatakan hanya dua Tetrapylon yang masih berdiri, dan penghancuran monumen dengan bahan peledak itu tampaknya disengaja.
Dari sekian banyak Tetrapylon, hanya satu kolom struktur yang asli, yang lain merupakan pembangunan ulang yang dilakukan pada tahun 1963.

(GettyImages) Sebagian besar pilartetrapylon ini merupakan hasil rekonstruksi tahun 1963, namun salah satunya merupakan yang asli dari masa purba.butone was original
Pada hari Kamis, sebuah kelompok pemantau mengatakan militan ISIS telah dipenggal empat warga dan menembak mati delapan orang lainnya di luar sebuah museum dekat dengan situs arkeologi.
Para militan sebelumnya telah melangsungkan eksekusi pembunuhan di Teater Romawi.
Ketika mereka pertama kali menguasai situs arkeologi itu, mereka meledakkan kuil, menara penguburan dan Gapura Kejayaan, tempat-tempat peziarahan dan patung-patung yang dituding sebagai berhala.
Mereka juga menghancurkan Kuil Lonceng - tempat yang diperuntukkan bagi dewa-dewi Palmyrene - yang merupakan salah satu bangunan keagamaan paling penting di kawasan timur pada abad pertama Masehi.
(nwk/nwk)