Menteri Pertahanan Singapura Ng En Hen mengatakan kendaraan militer itu dilindungi oleh imunitas berdaulat meskipun dikirim oleh perusahaan jasa swasta.
- Cina bela pengiriman peralatan militer ke Laut Cina Selatan
- Kapal induk Cina pertama ikuti latihan militer, seperti apa penampakannya?
- Presiden Duterte ditawari peralatan militer gratis Rp188 miliar oleh Cina
Dikatakan oleh Ng Eng Hen bahwa Singapura sudah berkali-kali meminta pemerintah Hong Kong bahwa kendaraan tersebut adalah milik pemerintah Singapura.
"Oleh karena itu kami telah meminta otoritas Hong Kong untuk segera mengembalikannya," katanya di parlemen Singapura pada Senin (09/01).
"Kendaraan-kendaraan tersebut tidak bisa ditahan atau disita oleh negara-negara lain," tambah Ng Eng Hen.
Sembilan kendaraan lapis baja Terrex disita oleh Hong Kong November lalu sekembalinya dari latihan militer di Taiwan.

(Hamad IMohammed/Reuters) NgEngHen menuturkan Hong Kong diminta segera mengembalikan sembilan kendaraan lapis baja milik Singapura.
Menurut menteri pertahanan Singapura, pihak berwenang Hong Kong sudah memberikan jawaban atas permintaannya dengan mengatakan penyelidikan akan memakan waktu.
Kasus tersebut menimbulkan perselisihan yang juga melibatkan China yang membawahi Hong Kong dan menganggap Taiwan sebagai provinsi yang membangkang.
Penyitaan kendaraan lapis baja itu diyakini sebagai pesan atas ketidaksenangan pemerintah China terhadap keterlibatan Singapura dengan Taiwan.
China langsung mengirimkan protes diplomatik kepada Singapura karena negara itu menjalin kerja sama militer dengan Taiwan.
Kementerian Luar Negeri China menegaskan bahwa Singapura harus "mematuhi kebijakan satu China".
"Sepanjang yang saya tahu, Hong Kong menangani kasus ini sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku, dan kami berharap semua pihak dapat menahan diri dari segi perkataan maupun tindakan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Lu Kang, sebagaimana dikutip kantor berita AFP.
(nwk/nwk)