Tajuk rencana majalah ini menyebutkan bahwa 'Vogue tak punya sejarah memberikan dukungan kepada politikus-politikus tertentu'.
"Namun dengan memperhatikan pertaruhan yang terjadi kali ini, dan bahwa sejarah perlu dibuat, kami merasa perlu untuk berubah."
Tajuk rencana adalah cermin sikap redaksi dan biasa dipakai media untuk memperlihatkan sikap atau posisi atas suatu masalah. Di sejumlah negara, seperti di Amerika, media dengan tegas menunjukkan keberpihakan atas salah satu capres.
- Kenapa Hillary Clinton dibenci begitu rupa
- Donald Trump tuding akan dicurangi di Tempat Pemungutan Suara
- Donald Trump menantang Hillary Clinton lakukan tes narkoba

GettyAnnaWintour memimpin redaksi majalah Vogue sejak 1998.
Demikian juga di Inggris, media secara terbuka memperlihatkan dukungan mereka.
Tajuk rencana Vogue mengingatkan para pembaca bahwa majalah ini sudah enam kali menurunkan profil Hillary Clinton.
Redaksi Vogue, yang dipimpin oleh Anna Wintour sejak 1998, menambahkan bahwa Hillary Clinton 'memahami tantangan-tantangan yang dihadapi oleh perempuan yang bekerja'.
"Kami sadar bahwa Clinton bukan kandidat yang sempurna, tapi dia adalah perempuan cerdas, sangat berpengalaman, dan punya pandangan yang jelas," tulis Vogue.
Di luar dukungan terhadap Hillary Clinton, Vogue mengatakan prihatin dengan 'kekacauan dan tontonan-tontonan menyedihkan yang mewarnai pemilu tahun ini'.
Clinton, yang dijagokan Demokrat, akan menghadapi calon Republik, Donald Trump, di debat televisi terakhir pada Rabu (19/10) malam waktu Amerika atau Kamis WIB.
(nwk/nwk)