Aktivis transparansi itu mencari suaka di Kedutaan Ekuador di London sejak tahun 2012 untuk menghindari ekstradisi atas tuduhan penyerangan seksual.
Belum bisa dipastikan apakah benar Assange telah diputuskan dari jaringan online, dan kalau benar, apa motivasi Ekuador.
Menteri Luar Negeri Ekuador, Guillaume Long belum menanggapi hal ini namun hanya mengatakan, "Kami akan tetap melindungi pencari suaka."
Baru-baru ini Wikileaks membocorkan sejumlah email dari kampanye calon presiden Amerika Serikat, Hillary Clinton.

(TWITTER) Ekuador memutus akses internetJulianAssange, tak lama setelah publikasi pidatoHillaryClinton mengenaiGoldmanSachs," kicauWikiLeaks dalamakunTwitternya.
Organisasi anti-kerahasiaan itu tidak menjawab telepon dan email kami Senin kemarin, meski dalam twitternya mengatakan: "Kami telah mengaktifkan langkah darurat yang tepat."
Seorang wanita yang mengangkat telepon di kedutaan Ekuador mengatakan: "Saya tidak bisa mengungkapkan informasi apapun."

APWikiLeaks membocorkan isi pidatoHillaryClinton yang berbicara dalam konferensiGoldmanSachs.
Duta besar Ekuador di London sendiri belum menanggapi berbagai email tentang pemutusan internet, dan Kepolisian Metropolitan London juga menolak untuk berkomentar.
Sebelumnya, Wikileaks mengungkapkan email-email terbaru yang dibongkar dari email yang ketua kampanye Clinton, John Podesta yang diretas.
Mereka merilis tiga transkrip pidato Hillary Clinton dalam konferensi Goldman Sachs, Sabtu (15/10), yang sudah lama ditolak pengungkapannya oleh tim kampanyenya.
Transkrip tersebut mengungkapkan perbincangan dengan eksekutif bank investasi, yang pasti tidak menepiskan kecemasan di kalangan liberal Partai Demokrat bahwa ia terlalu nyaman dengan Wall Street.
Clinton menuding bahwa pelanggaran dunia maya ini didalangi oleh peretas Rusia dengan tujuan merusak proses demokrasi AS.
Kendati tim Clinton tidak membenarkan maupun membantah bahwa email-email yang bocor itu otentik, namun tak ada indikasi bahwa dokumen-dokumen itu palsu.
Campur tangan rahasia di SuriahMenurut bocoran email terbaru, Nyonya Clinton berbicara dalam sebuah konferensi Goldman Sachs bahwa ia ingin campur tangan dalam soal Suriah, secara diam-diam.
Ia membuat pernyataan untuk menjawab pertanyaan dari Lloyd Blankfein, direktur eksekutif bank tersebut, pada tahun 2013, beberapa bulan setelah Clinton tidak menjabat lagi sebagai Menteri Luar Negeri.
"Pandangan saya adalah ikut campur secara terselubung sesamar mungkin," katanya dalam perbincangan dengan para karyawan bank di Carolina Selatan, yang membayarnya sebesar USD 225,000 (atau sekitar Rp2 miliar) untuk memberikan pidato dalam konferensi itu.
Nyonya Clinton, yang dituduh keras oleh para kritikus liberal menambahkan: "Kita biasanya jauh lebih baik dari yang sekarang terjadi. Sekarang, Anda tahu, semua orang tidak bisa menahan diri".
(nwk/nwk)










































