
Fernandez de Kirchner memimpin Argentina antara 2007 sampai 2015 dan digantikan Desember lalu oleh Mauricio Macri.
Mantan Presiden Argentina Cristina Fernandez de Kirchner mengatakan dia tidak takut masuk penjara akibat tuntutan korupsi yang kini sedang dihadapinya.
Fernandez dituduh memalsukan transaksi keuangan saat masih menjabat sebagai presiden, tuduhan ini dibantahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, dia kini membayar harga dari berbagai tunjangan dan kebijakan nasionalisasi yang dia lakukan.
"Saat Anda mengambil keputusan-keputusan seperti ini, jelas Anda berisiko masuk penjara dan disingkirkan secara politik," katanya pada sekelompok koresponden asing di rumahnya di Patagonia.
"Saya sama sekali tidak takut masuk penjara."
- Para tokoh junta militer di 'Operasi Condor' dihukum
- Nenek Plaza De Mayo temukan anak 119 yang diculik militer Argentina
Fernandez memimpin Argentina antara 2007 sampai 2015 dan digantikan pada Desember lalu oleh Mauricio Macri.
Pada Mei lalu, Fernandez dituduh melakukan transaksi tak biasa dalam dolar AS dari bank sentral ke pasar uang. Awal bulan ini, asetnya dibekukan.
Beberapa pembantu terdekatnya juga tengah diselidiki atas tuduhan menyalahgunakan dana publik.
Mantan menteri pekerjaan umum, Jose Lopez, diduga tertangkap tangan tengah menyimpan uang tunai dan perhiasan di sebuah biara di Buenos Aires.
Fernandez menyebut insiden itu sebagai hal yang biasa terjadi.
"Saya tak mau mengecilkan apapun, tapi hal-hal seperti itu bisa terjadi di pemerintahan manapun," katanya pada wartawan.
Gereja Katolik Roma di Argentina baru-baru ini membuka penyelidikan atas kemungkinan empat biarawati di komunitas keagamaan Our Lady of the Rosary of Fatima membantu menyembunyikan uang dan perhiasan tersebut.