
Departemen Kehakiman menuduh miliaran dolar secara tidak benar dialihkan dari 1MDB.
Departemen Kehakiman Amerika Serikat berupaya menyita aset senilai lebih US$1 miliar atau sekitar Rp13 triliun sebagai bagian dari penyelidikan atas badan investasi negara Malaysia, 1MDB.
Gugatan hukum yang diajukan Departemen Kehakiman di Los Angeles itu menduga 'ada konspirasi internasional untuk mencuci dana yang disalahgunakan' tersebut.
1MDB dibentuk pada tahun 2009 untuk mengangkat Kuala Lumpur menjadi salah satu pusat keuangan dunia.
- Dewan Penasehat 1MDB di Malaysia dibubarkan
- Dewan direksi 1MDB mengundurkan diri
- Skandal 1MDB soroti pendanaan politik di Malaysia
Namun gugatan hukum mengatakan bahwa miliaran dolar 'secara tidak benar' dialihkan dari 1MDB.

Nama PM Najib Razak tidak disebutkan dalam gugatan hukum AS di Los Angeles.
Ditambahkan bahwa 'sejumlah individu' -termasuk pejabat negara dan rekannya- bertanggung jawab atas pengalihan dana dalam periode 2009 hingga 2013.
Penyelidikan di berbagai negaraUang yang dicuri tersebut digunakan untuk mendukung 'kehidupan mewah para konspirator' antara lain membeli karya seni dan permata maupun pembelian perumahan mewah, berjudi, serta membayar pemusik dan selebriti untuk meramaikan pesta-pesta, menurut dokumen hukum seperti dilaporkan kantor berita Reuters .
Bagaimanapun gugatan hukum tidak menyebut nama Perdana Menteri Najib Razak, yang mendirikan dana itu, ketika menduduki jabatannya.
PM Razak sendiri sempat dituduh mendapat keuntungan dari 1MDB namun berulang kali dibantahnya.
Penyelidikan terhadap 1MDB menyangkut dugaan korupsi dan pencucian uang berlangsung meluas di Amerika Serikat, Swiss, Singapura, dan Luksemburg.
Pada bulan Januari 2016, badan ini tercatat menanggung hutang sampai US$12,5 miiliar
(nwk/nwk)