Raja Arab Saudi Berjanji Balas Serangan di Dekat Masjid Nabawi

Raja Arab Saudi Berjanji Balas Serangan di Dekat Masjid Nabawi

BBC World - detikNews
Rabu, 06 Jul 2016 07:09 WIB
Madinah -
Pengeboman di belakang Masjid Nabawi

Pengeboman di dekat Masjid Nabawi terjadi setelah buka puasa pada Senin (04/07).

Raja Salman dari Arab Saudi berjanji akan melakukan tindakan sebagai tanggapan atas serangkaian serangan bom bunuh diri.

Merujuk pada kelompok ekstrimis Islam, Raja Salman mengatakan negaranya akan melancarkan serangan dengan "tangan besi" terhadap mereka yang mempengaruhi pemikiran anak-anak muda.

Raja menyampaikan pesan itu sehari setelah empat aparat keamanan tewas dalam serangan di dekat Masjid Nabawi di Medinah pada Senin (04/07), salah satu tempat suci bagi umat Islam.

Pada malam Idul Fitri, Selasa (05/07) waktu setempat, suasana di Medinah tampak normal dan aktivitas pada malam Lebaran berjalan biasa di masjid itu.

"Saat ini kondisi di Masjid Nabawi sendiri berjalan normal. Memang pasca kejadian pun aktivitas warga yang akan menubaikan salat Tarawih di Masjid Nabawi juga berjalan normal. Tidak terganggu dengan kejadian tersebut karena TKP (tempat kejadian perkara) berada di belakang Masjid Nabawi yang berjarak kurang lebih 500 meter," kata Fungsi Konsuler KJRI Jeddah, Ahmad Fadhly dalam wawancara dengan wartawan BBC, Rohmatin Bonasir.

Aparat di Jeddah

Di Jeddah, serangan bom bunuh diri terjadi di dekat Konsulat Jenderal Amerika Serikat.

Ditambahkan oleh Ahmad Fadhly, banyak kalangan di Arab Saudi menyayangkan aksi tersebut apalagi di bulan suci Ramadan dan di dekat salah satu tempat paling suci bagi umat Islam.

Badan keagamaan tertinggi Arab Saudi, Dewan Ulama, mengutuk tiga serangan bunuh diri yang terjadi dalam satu hari, termasuk serangan di dekat Masjid Nabawi. Dewan Ulama menyatakan para pelaku telah "melanggar semua hal yang dipandang suci".

Selain serangan di dekat Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi juga diguncang dua serangan bom di Qatif dan Jeddah pada hari yang sama.

Sejauh ini tidak satu kelompok pun mengaku berada di belakang serangkaian serangan, tetapi muncul kecurigaan pelakunya adalah kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS.

(hri/hri)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads