Rumah Playboy Dibeli Tetangga Sebelah

Rumah Playboy Dibeli Tetangga Sebelah

BBC Magazine - detikNews
Selasa, 07 Jun 2016 14:42 WIB
Hugh Hefner bersama dua modelnya di Playboy Mansion. Foto: BBC Magazine
Jakarta -
Playboy Mansion -yang dipunyai oleh pendiri dan pemilik majalah porno pertama dunia, Hugh Hefner- terjual kepada seorang pengusaha keuangan yang merupakan tetangga rumah sebelah.

Daren Metropoulos, 32, membeli properti seluas 1.658 meter persegi yang harga pasarnya sekitar US$200 juta (Rp2,6 triliun).

Sebelumnya, ia membeli properti sebelahnya dari Hefner pada 2009 seharga US$18juta (sekitar Rp240 miliar).

Rumah besar itu dibangun tahun 1927 dan dibeli oleh Playboy pada tahun 1971 seharga US$1,1 juta, yang merupakan transaksi penjualan properti termahal di Los Angles saat itu.

Playboy Mansion

Playboy Mansion memiliki lapangan tenis, kolam renang, rumah bermain, bioskop pribadi, taman luas.

Hugh Hefner

Hugh Hefner dengan pesta gila-gilaan Playboy Club di awal kemunculan majalah ini.

Hugh Hefner menjadikan rumah di Los Angeles itu sebagai pengganti Playboy Mansion sebelumnya, di Chicago, yang dibangun tahun 1959.

Di dalamnya terdapat lapangan tenis, kolam renang besar, gudang anggur, bioskop pribadi, dan rumah-rumah permainan, namun mesti direnovasi untuk memenuhi standar sebagaimana rumah lain di Beverly Hills.

Baik Playboy maupun Metropoulos tak menjelaskan, akan digunakan sebagai apa rumah itu nantinya.

Namun Hefner, 89, mendapat hak untuk tetap tinggal di rumah itu sampai ia meninggal -yang merupakan persyaratan penjualan rumah itu.

Daren Metropoulos adalah pemilik Metropoulos & Co, yang dikelola ayahnya, Dean.

Hugh Hefner

Hugh Hefner dengan Playboy edisi pertama yang menampilkan Marilyn Monroe.

Hugh Hefner mendirikan Playboy pada 1953 dengan edisi pertamanya menampilkan aktris Marilyn Monroe sebagai"Playmate of the Month".

Playboy kemudian menjadi merek yang terkenal dan logo kelinci mengenakan dasi kupu-kupu digunakan untuk berbagai bisnis, seperti klub dan restoran.

Playboy Mansion -yang terkenal karena pesta gila-gilaannya- diputuskan dijual setelah majalah Playboy berhenti menerbitkan foto-foto telanjang karena sudah ketinggalan zaman, seiring maraknya situs cabul gratis di internet.

Tiras majalah pria ini mereka turun menjadi 800.000 eksemplar tahun lalu dari 5,6 juta pada 1975.

(nwk/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads