
PM Najib Razak mendirikan 1MDB pada tahun 2009.
Menteri Keuangan Malaysia membubarkan dewan penasehat badan investasi negara 1MDB, yang menjadi pusat dalam skandal korupsi dan politik negara itu.
Awal April, jajaran direksi 1MDB atau 1Malaysia Development Berhad yang mengundurkan diri menyusul penyelidikan parlemen terhadap kegiatan finansial mereka.
Namun Presiden Direktur, Arul Kanda, masih tetap menjabat sampai pengumuman selanjutnya.
Badan ini dibentuk oleh Perdana Menteri Najib Razak -yang juga menjabat sebagai Menteri Keuangan- pada tahun 2009 untuk meningkatkan pembangunan ekonomi dan sosial melalui investasi asing dan kemitraan global.
Namun muncul berbagai tuduhan kalau badan ini terlilit korupsi antara lain mengkaitkan PM Razak, yang berulang kali membantah mendapat keuntungan dari 1MDB.

Najib Razak berulang kali membantah mengambil keuntungan dari 1MDB.
Kejaksaan Agung Malaysia juga sudah membersihkan PM Razak dari tuduhan korupsi.
Bulan lalu, Komite Pelaporan Umum, PAC, menyatakan kepada parlemen Malaysia bahwa kinerja dan laporan keuangan 1MDB 'tidak memuaskan' serta mengusulkan penyelidikan lanjutan terhadap pimpinan eksekutif 1MDB.
Saat itu, mereka juga mengusulkan untuk mememberhentikan dewan penasehat.
Penyelidikan terhadap 1MDB juga sudah diperluas menyangkut dugaan korupsi dan pencucian uang hingga ke Amerika Serikat, Swiss, Singapura, dan Luksemburg.
Pada bulan Januari 2016, badan ini tercatat menanggung hutang sampai US$12,5 miiliar
(imk/imk)










































