Ribuan Pekerja Konstruksi Bin Laden Mengamuk di Mekah, WNI Selamat

Ribuan Pekerja Konstruksi Bin Laden Mengamuk di Mekah, WNI Selamat

BBC World - detikNews
Minggu, 01 Mei 2016 16:59 WIB
Jakarta -

Perusahaan Bin Laden dijatuhi sanksi akibat katrol raksasa jatuh menimpa Masjidl Haram di Mekah, 2015 lalu.

Ribuan pekerja perusahaan konstruksi Bin Laden melakukan aksi pembakaran di kawasan Iskan Fuq, Mekah, Arab Saudi, pada Sabtu (30/04). Hingga kini, suasana masih mencekam di sekitar lokasi.

Berdasarkan laporan Konsulat Jenderal RI di Mekah, insiden terjadi di kompleks akomodasi pekerja Bin Laden, pada Sabtu (30/04), sekitar pukul 13.00 waktu setempat. Ribuan pekerja dari berbagai negara membakar belasan bus dan mobil petugas. Mereka juga memaksa memasuki kantor pengelola sehingga bangunan rusak berat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Insiden tersebut, menurut KJRI Mekah, dipicu oleh ketiadaan distribusi logistik dan listrik. Selain itu, para pekerja menuntut kejelasan penyelesaian gaji dan pemulangan terhadap mereka yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) sejak empat bulan terakhir.

Kerusuhan telah dihentikan oleh kepolisian setempat. Meski tidak ada laporan korban jiwa, keadaan masih mencekam.

Banyak karyawan Bin Laden, termasuk karyawan WNI, yang mengalami PHK setelah perusahaan itu dijatuhi sanksi terkait katrol jatuh di Masjidil Haram.

Menurut Direktur Perlindungan WNI dari Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal, di kompleks akomodasi tersebut ada sekitar 1.000 karyawan asal Indonesia di antara karyawan yang berasal dari Mesir, Pakistan, dan Bangladesh.

Para WNI, sebut Iqbal, tidak ada yang ditangkap aparat Saudi.

"Menlu telah memerintahkan agar siang ini KJRI segera mensuplai dukungan logistik secara berkala yang pengirimannya dilakukan secara tepat dengan mempertimbangkan sensitivitas situasi di kamp. Menlu juga memerintahkan agar KJRI melakukan upaya-upaya untuk memastikan karyawan WNI selamat dan tidak terpancing tindakan anarkis," kata Iqbal.

Saat ini KJRI sedang menjajaki bantuan pengacara untuk memastikan pemenuhan hak-hak karyawan WNI di perusahaan Bin Laden.

Secara keseluruhan, diperkirakan terdapat sekitar 6.000 WNI bekerja sebagai karyawan perusahaan konstruksi terbesar di Arab Saudi, Bin Laden Group. Akibat kesulitan keuangan yang dihadapi setelah peristiwa jatuhnya katrol raksasa pada musim haji lalu, ribuan karyawan mengalami PHK, termasuk dari Indonesia.

Diperkirakan terdapat sekitar 6.000 WNI bekerja sebagai karyawan perusahaan konstruksi terbesar di Arab Saudi, Bin Laden Group.

Katrol jatuh

Pada September 2015 lalu, pihak berwenang Arab Saudi memberi sanksi kepada perusahaan konstruksi Bin Laden sesudah salah satu katrol perusahaan tersebut runtuh di Masjidil Haram.

Bencana itu menyebabkan 111 korban jiwa pada jemaah yang sedang melaksanakan ibadah haji, 11 di antaranya dari Indonesia.

Perusahaan Bin Laden mengerjakan proyek perluasan Masjidil Haram agar bisa menampung 2,2 juta orang sekali waktu pada musim haji.

Perusahaan itu didirikan lebih dari 80 tahun lalu oleh ayah dari mendiang pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden, dan kini dijalankan oleh saudara Osama, Bakr bin Laden.

(nrl/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads