
Sulitnya ujian bahasa dibandingkan mata pelajaran lain sangat tidak mendorong para murid dan guru.
Pelit memberi nilai dan nilai yang tidak konsisten membuat murid di Inggris enggan belajar bahasa setelah umur 14 tahun, kata sebuah laporan.
Tes GCSE yang lebih sulit akan semakin mengurangi ketertarikan terhadap bahasa, demikian diisyaratkan hasil penelitian British Council and Education Development Trust.
Pengawas ujian OFQUAL menyatakan hasil bahasa tahun lalu "sangat stabil".
Mulai bulan September 2016, silabus bahasa modern GCSE dan A-level baru akan diajarkan di Inggris, dan ujian baru akan dilaksanakan pada musim panas 2018.
Language Trends Survey mengisyaratkan bahwa sistem ujian dipandang sebagai salah satu penghambat utama keberhasilan pengembangan pengajaran bahasa.
"Sulitnya ujian bahasa dibandingkan mata pelajaran lain dan munculnya penilaian yang pelit dan tidak konsisten, sangat tidak mendorong para murid dan guru."
Laporan tersebut menyatakan EBacc, dimana murid belajar bahasa Inggris, satu bahasa lain, matematika, ilmu pengetahuan dan sejarah atau geografi bagi GCSE, "sepertinya memberikan pengaruh yang kecil bagi jumlah murid yang mempelajari bahawa setelah umur 16 tahun".
(nwk/nwk)