Salah satunya ditemukan di tepi pantai oleh penyidik amatir AS pada akhir Februari dan lainnya pada bulan Desember oleh seorang turis Afrika Selatan.
MH370 hilang Maret 2014, dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing, membawa 239 penumpang.
Pencarian besar-besaran dikerahkan, namun hanya satu fragmen dari pesawat itu yang telah ditemukan.
Biro Keselamatan Transportasi Australia (ATSB) menegaskan kepada BBC bahwa mereka telah menerima puing-puing dari Mozambik pada hari Minggu (20/3) dan 'bekerja sama dengan tim investigasi Malaysia untuk menganalisanya.'

Pesawat Malaysia Airlines MH370 sudah hilang selama dua tahun, dan belum ditemukan.
Menteri Transportasi Malaysia sebelumnya mengatakan ada 'kemungkinan yang besar' bahwa puing-puing yang ditemukan pada bulan Februari berasal dari Boeing 777, model yang sama seperti Malaysia Airlines MH370 yang hilang.
Australia memimpin pencarian pesawat, setelah diduga bahwa pesawat itu jatuh di perairan yang lebih dekat ke negeri itu.
Spesialis dari Boeing yang membantu dalam pekerjaan analisis.
Lebih dari dua tahun lalu, 8 Maret 2014, Pesawat Malaysia Airlines MH370 hilang, dan hingga kini belum kunjung ditemukan. MH370 hilang bersama 239 penumpang di dalamnya, saat penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Beijing.

Para keluarga korban masih terus menyalakan lilin pengharapan bagi kembalinya para penumpang.
Pemerintah Australia, Cina, dan Malaysia terus melakukan pencarian selama dua tahun terakhir, dengan dana pencarian mencapai 130 juta dollar Amerika atau sekitar Rp1,7 triliun.
Petugas menemukan menemukan bagian sayap pesawat milik MH370 di pantai pulau Reunion di Samudra Hindia.
Pihak keluarga korban berharap pencarian akan terus dilakukan, meskipun batas akhir pencarian ditetapkan pada Juni mendatang.
Dua belas keluarga korban warga Cina serta sejumlah keluarga korban asal Indonesia mengajukan gugatan ganti rugi. (bag/bag)











































