
Para pria di Tajikistan diminta mencukur atau menipiskan jenggot untuk menangkal paham Islam radikal.
Hampir 13.000 pria di Tajikistan telah mencukur habis jenggot atas perintah polisi, sebagai bagian dari kampanye nasional untuk menangkal penyebaran paham Islam yang radikal.
Para pejabat pemerintah juga mengatakan upaya ini diambil untuk mengatasi apa yang mereka sebut 'pengaruh asing'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah seorang pria yang dipaksa menipiskan jenggotnya mengatakan kepada BBC bahwa ia merasa dipermalukan dan kampanye tersebut tidak berguna serta bahkan akan mendorong orang menjadi radikal.
Diperkirakan sekitar 5.000 orang dari lima negara di Asia Tengah bergabung dengan kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS di Suriah.
Presiden Tajikistan, Emomali Rahmon, melalui pidato kenegaraan mendesak masyarakat internasional meningkatkan kerja sama memerangi terorisme dan ekstremisme.
Dalam pidatonya, Rahmon juga menyerukan hukuman yang lebih berat bagi mereka yang terlibat dalam kegiatan terorisme atau organisasi ekstrem.
Ia menambahkan negaranya akan meningkatkan kerja sama dengan Rusia untuk memerangi 'ancaman-ancaman modern'. (nwk/nwk)