
Kim Jong Un mengatakan Korea Utara siap meledakkan bom atom "membela kedaulatan dan harga diri bangsa."
Gedung Putih membantah pengakuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un yang mengatakan bahwa negara itu memiliki bom hidrogen.
Negara itu "siap untuk meledakkan bom atom dan bom hidrogen", kantor berita KCNA mengutip pernyataannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest mengatakan bukti-bukti yang diperoleh Washington menunjukkan, pengakuan Pyongyang itu 'dipertanyakan secara serius.'
Di sisi lain, "kami sangat serius menanggapi risiko dan ancaman yang ditimbulkan oleh rezim Korea Utara di tengah ambisi mereka untuk mengembangkan senjata nuklir," tambah Earnest.
Klaim Kim diungkapkan kala berkunjung ke situs militer bersejarah di ibukota Pyongyang.
Karya sang kakek Kim Il-sung telah mengubah Korea Utara menjadi "negara senjata nuklir dahsyat yang siap meledakkan bom atom dan bom hidrogen demi membela kedaulatan dan harga diri bangsa," katanya seperti dikutip kantor berita KCNA.
Sudah sering Korea Utara memberi pernyataan tentang kemampuan senjata nuklirnya, dan pengakuan kali ini merupakan yang pertama terkait bom hidrogen.
Perangkat seperti itu menggunakan fusi untuk menciptakan ledakan yang jauh lebih kuat dibanding bom atom biasa.
Korea Utara telah melakukan tiga tes nuklir bawah tanah sebelumnya, namun para ahli meragukan uji coba yang terbaru ini.

Punggye-ri adalah lokasi uji coba nuklir bawah tanah di Korea Utara.

Korea Utara telah menghadapi sejumlah sanksi atas program nuklirnya.
Β
John Nilsson-Wright, kepala program Asia di Chatham House di London, bersikap skeptis.
Pengakuan itu lebih merupakan "upaya menarik perhatian untuk menegaskan otonomi Korea Utara dan otoritas politik (Kim Jong-un) sendiri," katanya kepada BBC.











































