
Laporan stasiun TV Mali menyebutkan 80 sandera berhasil dibebaskan.
Pasukan khusus Mali sudah menyerbu Hotel Radisson Blu di ibukota Mali, Bamako, yang diserang sekelompok pria bersenjata, Jumat 20 November.
Hotel tersebut sering digunakan warga asing maupun awak maskapai penerbabgan dan para penyerang dilaporkan memekik 'Allahu Akbar!' sambil melepas tembakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Β
Maskapai Air France menyatakan 12 awaknya termasuk yang dibebaskan dalam operasi militer tersebut.
Selain awak maskapai Air France, yang juga menginap di Hotel Radisson Blu saat serangan terjadi antara lain adalah enam awak Turkish Airlines, 20 warga India, dan 10 warga Cina.
Β
Pasukan penjaga perdamaian PBB di kawasan itu mengatakan mendukung operasi pasukan khusus Mali yang menyerbu lantai demi lantai untuk membebaskan sandera.
Presiden Mali, Ibrahim Boubacar Keita, sudah mempersingkat lawatannya ke Chad untuk sebuah pertemuan kawasan.
Sementara Presiden Prancis, Francois Hollande, menanggapi serangan di negar bekas koloni Prancis ini dengan mengatakan: "Kita sekarang seharusnya berdiri tegak dan memperlihatkan solidaritas kita dengan negara sahabat Mali."
Sebelumnya, pada bulan Agustus, serangan yang diduga dilakukan kelompok militan Islam menewaskan 13 orang -termasuk lima pekerja PBB- di sebuah hotel di kota lain Mali, Sevare.












































