
MotherX selalu menduga anak laki-laki yang dia besarkan bukan miliknya.
Pengadilan Afrika Selatan memutuskan, dua bayi yang tertukar saat lahir akan tetap bersama keluarga yang telah merawat mereka sampai saat ini.
Nama orang tua yang terlibat dirahasiakan demi melindungi identitas sang anak. Wartawan BBC Pumza Fihlani berbincang dengan salah seorang ibu tentang penderitaan yang dirasakannya selama beberapa tahun terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seorang ibu selalu tahu. Saya selalu tahu dalam pikiran saya tapi berharap, selama bertahun-tahun, kalau saya salah.
"Ketakutan terburuk saya telah menjadi kenyataan."
Pada 4 Agustus 2010 ia dipisahkan dari bayi perempuannya selama beberapa hari untuk memulihkan diri setelah melahirkan dengan operasi caesar. Pada saat inilah dia percaya pertukaran itu terjadi di Rumah Sakit Tambo, Boksburg, daerah timur Johannesburg.
"Ketika saya pergi menjenguk anak saya, saya ditunjukkan bayi laki-laki. Saya mengatakan kepada perawat ada kesalahan, karena saya melahirkan perempuan - saya memeluknya dengan tangan saya sendiri. Mereka hanya tertawa," katanya.
Pada akhirnya dia berhenti berpikir kalau dia telah membuat kesalahan dan membawa bayi itu pulang. MotherX telah mencintai dan merawat si bayi sejak hari itu.
'Runtuh'
Tapi pada tahun 2013, dunianya seakan runtuh ketika suaminya angkat kaki dan menuntut tes DNA untuk memastikan ayah biologis dari anak bungsu mereka.
Dia mengatakan si anak tidak mirip dengannya, dan dia hanya akan membayar biaya perawatan untuk anak pertama mereka.
"Dalam perjalanan pulang dari pengumuman hasil tes, saya ingat nyaris tertabrak oleh dua mobil. Saya sangat terpukul," katanya.
"Mereka tak hanya mengatakan bahwa dia bukan ayahnya, tapi saya pun bukan ibunya. Rasanya seperti mimpi buruk."
Setelah hampir dua tahun dalam ketidakpastian - Pengadilan Tinggi Gauteng Utara di Pretoria minggu ini memutuskan, anak-anak harus tetap dengan orang tua yang merawat mereka.

Kedua anak tertukar tak lama setelah dilahirkan di rumah sakit.
Β
Hakim juga memutuskan, orang tua tidak memiliki hak hukum terhadap anak biologis masing-masing tetapi diizinkan untuk menemui mereka.
Keputusan ini sejalan dengan rekomendasi Badan Hukum Anak University of Pretoria, yang diminta membantu menentukan langkah terbaik bagi kedua anak.
Laporan ahli anak, Anne Skelton, mengatakan kedua anak telah membentuk ikatan kuat dengan keluarga angkat mereka.
Sebelumnya, MotherX menyatakan dia ingin anak-anak "ditukarkan kembali".
Tapi pengacaranya mengatakan dia bisa menerima keputusan itu.
"Klien saya menyadari betapa terikat putrinya itu dengan keluarga yang merawatnya dan menerima bahwa akan lebih baik jika mereka terus membesarkan anak yang selalu dianggap milik mereka," kata Henk Strydom kepada BBC.
Dia sangat mirip saya'
Strydom mengatakan orang tua akan terus menjalani terapi. Pejabat yang ditunjuk pengadilan akan menyusun rencana pengasuhan yang menguraikan bagaimana setiap keluarga berhubungan dengan anak biologis mereka.

Insiden bayi tertukar sangat jarang terjadi di Afrika Selatan.
Β
Kedua ibu menjalani waktu bermain yang diwajibkan pengadilan dengan anak biologis mereka sejak tahun lalu.
"Dia terlihat begitu mirip saya. Saya melihat diri saya sendiri ketika melihat dia. Dia punya mata saya; dia tampak seperti anak saya yang lain. Itu membuat saya senang. Anak yang saya rawat juga terlihat seperti keluarga yang lain," kata MotherX.
Dia mengaku sulit mengikhlaskan putrinya dengan keluarga lain.
"Saya harus terus mengingatkan diri bahwa anak-anak tidak bersalah di sini, bahwa anak laki-laki yang saya rawat layak mendapatkan cinta dari saya," katanya.
"Saya ingin melindungi dia dari segala yang terjadi. Kami sangat dekat dan saya sangat mencintainya. Itu semua sangat menyakitkan."
Bagian dari ikhtiarnya ialah membujuk pihak rumah sakit mengakui kesalahan mereka - meskipun belum jelas bagaimana pertukaran itu terjadi.
Bantuan biaya
Pihak rumah sakit sejauh ini menolak mengomentari masalah ini. Beberapa menduga bayi tertukar saat diberi tanda.
Insiden bayi tertukar jarang terjadi di Afrika Selatan kasus yang terakhir dilaporkan terjadi sembilan tahun lalu, melibatkan jenazah bayi.
"Anda tidak bisa berpura-pura ini tidak pernah terjadi. Ini (menyangkut) kehidupan orang," kata MotherX.
Karena mantan pasangannya kini tidak membayar perawatan anak, MotherX, yang tidak punya pekerjaan, berjuang menghidupi keluarga.
Pengacaranya, yang bekerja tanpa bayaran, mengatakan keputusan pengadilan memungkinkan mereka menuntut pejabat kesehatan.
Bantuan keuangan akan membantu memberikan anak lima tahun itu kualitas hidup yang lebih baik, kata Strydom.
MotherX bersyukur bahwa putrinya sedang dibesarkan di sebuah keluarga yang jauh lebih stabil secara finansial - dia mengaku merasa lebih lega karena itu.
"Saya bisa melihat mereka merawatnya dengan baik. Dia sangat dekat dengan ibunya yang lain, saya lihat itu juga."