
Dua piramida di Giza termasuk dalam empat piramida yang akan diteliti menggunakan teknologi canggih.
Upaya penelitian dengan menggunakan tekonologi tinggi akan dilakukan untuk mengungkap rahasia piramida di Mesir.
Para ahli dari Prancis, Jepang, Kanada, dan Mesir akan bekerja sama untuk meneliti empat piramida firaun dengan meggunakan sinar infra merah dan peralatan teknologi canggih lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu para ahli juga ingin mendapatkan informasi lebih banyak tentang bagaimana piramida-piramida tersebut dibangun.
"Kelompok khusus ini akan melihat apakah masih ada ruangan tersembunyi dan rahasia lain di dalam piramida," jelas Menteri Barang Purbakala Mesir, Mamduh al-Damati, dalam konferensi pers di Giza, Minggu 25 Oktober.

Menteri Mamduh al-Damati menegaskan teknologi yang digunakan tidak akan merusak piramida.
Β
Dia menegaskan para ahli akan melakukan penelitian dengan menggunakan tekonologi yang tidak akan merusak piramida.
Pihak berwenang Mesir sebelumnya juga sudah memberi izin untuk menggunakan teknologi serupa dalam upaya mencari hilangnya makam Ratu Nefertiti, yang diperkirakan mungkin berada di balik dinding makam Tutankhamun.
Bulan Agustus lalu, Dr. Nicholas Reeve dari University of Arizona, AS, menyatakan menemukan dua pintu di makam Tutankhamun, dan salah satunya diduga mengarah ke makam Ratu Nefertiti.