Dua Tersangka Baru Pengeboman Lockerbie Diidentifikasi

Dua Tersangka Baru Pengeboman Lockerbie Diidentifikasi

BBC World - detikNews
Jumat, 16 Okt 2015 20:20 WIB
Jakarta -

Penerbangan Pan Am 103 meledak pada 21 Desember 1988 di atas Lockerbie, Skotlandia Selatan, menewaskan 270 jiwa.

Jaksa Skotlandia akan mewawancarai dua warga Libya yang diidentifikasi sebagai tersangka baru dalam pengeboman Lockerbie.

Dua tersangka itu adalah Mohammed Abouajela Masud dan Abdullah al-Senussi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jaksa yakin dua orang tersebut bertindak bersama Abdelbaset al-Megrahi satu-satunya terdakwa yang telah dihukum untuk aksi keji itu.

Sebanyak 270 orang tewas ketika pesawat Pan Am 103 meledak pada malam hari, 21 Desember 1988.

Pesawat itu sedang dalam penerbangan dari London ke New York saat meledak di atas Lockerbie, Skotlandia selatan, menewaskan semua orang di pesawat dan 11 orang di darat.

Senussi adalah kakak ipar dan kepala intelijen mantan diktator Libya Kolonel Muammar Gaddafi. Saat ini, dia sedang menunggu eksekusi di penjara Libya. Sementara Masud dilaporkan akan menjalani hukuman penjara di Libya atas dakwaan pembuatan bom.

Jaksa Agung Skotlandia, Frank Mulholland QC, baru-baru ini bertemu dengan Jaksa Agung AS, Loretta Lynch, di Washington untuk mengkaji perkembangan investigasi yang sedang berlangsung.

Mereka telah meminta pihak berwenang Libya memberikan izin kepada polisi Skotlandia dan FBI untuk mewawancarai dua tersangka baru di Tripoli.

Seorang juru bicara Crown Office -kantor kejaksaan agung, mengatakan: "Jaksa Agung Skotlandia dan Jaksa Agung AS baru-baru ini sepakat bahwa ada dasar hukum yang wajar di Skotlandia dan Amerika Serikat untuk memberikan hak kepada investigator dari Skotlandia dan AS untuk memperlakukan dua warga Libya sebagai tersangka dalam penyelidikan kasus pengeboman pesawat Pan Am 103 di atas Lockerbie."

"Karena itu, Jaksa Agung telah mengeluarkan Surat Permintaan Internasional kepada Jaksa Agung Libya di Tripoli, yang mengidentifikasi dua warga Libya sebagai tersangka dalam pengeboman pesawat Pan Am 103.

"jaksa Agung Skotlandia dan Jaksa Agung AS meminta kerja sama peradilan Libya untuk mengizinkan petugas polisi Skotlandia dan FBI mewawancarai kedua tersangka di Tripoli."

"Kedua orang itu diduga terlibat, bersama dengan Abdelbaset Ali Mohmed al-Megrahi, dalam pemboman pesawat Pan Am 103 pada bulan Desember 1988 dan pembunuhan 270 orang."

Jaksa Agung Libya menolak berkomentar kepada BBC soal apakah surat itu telah diterima dari Crown Office dan apakah pemerintah Libya akan membantu dalam investigasi.

(nwk/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads