Mahasiswa di Texas, AS, berencana melakukan aksi menggantung piranti seks dildo di tas mereka, sebagai bentuk protes terhadap aturan yang membolehkan mahasiswa membawa senjata tersembunyi ke kampus.
"Kalian bawa pistol ke kelas? Baiklah, kami bawa DILDO ke kelas," tulis Jessica Jin, panitia Campus (DILDO) Carry, di laman Facebooknya.
Sekitar 3.000 orang telah menandatangani dukungan terhadap protes yang direncanakan dilakukan tahun depan, ketika undang-undang baru tersebut mulai berlaku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lihatlah, sekarang di Texas, bukanlah hal buruk membawa senjata ke kelas. Sementara kebebasan dalam mengeskpresikan seksualitas, diatur sangat ketat di sini," klaim Jin, yang merupakan mahasiswi Universitas Texas, di Austin.
Kontroversi
Minggu lalu, profesor ekonomi Universitas Texas, Daniel Hamermesh, mengundurkan diri karena merasa tidak aman, menyusul akan segera diberlakukannya undang-undang baru itu.

Mahasiswa berencana membawa piranti seks dildo sebagai protes.
Β
Banyak warga Texas menilai, mempersenjatai warga sipil dan membuat mereka berhadap-hadapan langsung dengan penyerang, hanya akan menambah kekacauan dan jumlah korban jiwa.
Ketika terjadi penembakan di Roseburg, Oregon, beberapa waktu lalu, seorang mahasiswa sebenarnya memiliki senjata. Namun, dia tidak menggunakannya karena takut polisi akan salah sangka dan menudingnya sebagai pelaku.
Sementara aktivis pendukung penggunaan senjata, menentang tindakan Jin di laman Facebook Campus (DILDO) Carry.
"Ini adalah salah satu contoh degradasi moral di kampus Amerika," tulis seorang pengkritik.
"Sebagai orang tua, saya lebih merasa nyaman mengetahui anak saya membawa pistol ke kampus, daripada membawa dildo," ungkap komentar lain.











































