Pemimpin Irak mengecam seorang jenderal senior Amerika Serikat karena mengisyaratkan bahwa konflik di Irak dapat menyebabkan perpecahan negara itu.
Jenderal Ray Odierno, yang akan pensiun sebagai Kepala Staf Militer AS, mengatakan "pemisahan" kemungkinan adalah "satu-satunya jalan keluar".
Tetapi pernyataan dari kantor Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi, menyebutkan pernyataan jenderal itu tidak bertanggung jawab dan bodoh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para wartawan melaporkan munculnya kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS memicu perbincangan bahwa Irak kemungkinan pada akhirnya akan pecah diantara kelompok Islam Sunni, Syiah dan Kurdi.
Odierno bertugas sebagai komandan tertinggi AS di Irak dari tahun 2008 sampai 2010.
Amerika adalah rekan kunci perang Irak melawan kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS, dengan memimpin koalisi yang melakukan serangan udara terhadap para milisi dan melatih pasukan Baghdad.
Masalah pemisahan, yang diperkirakan akan berdasarkan suku dan sektarian, adalah suatu hal yang sangat peka di Irak.
(nwk/nwk)











































