Pemerintah Turki bertekad untuk melancarkan serangan atas sasaran-sasaran kelompok militan yang menamakan diri Negara Islam (NI) di kawasan Suriah.
Tank-tank Turki mulai melepas tembakan, Kamis (23/07), ke kawasan Suriah dengan sasaran Negara Islam, menyusul meningkatkan kekerasan di kawasan perbatasan Turki-Suriah, antara lain dengan serangan bom bunuh diri di Suruc yang menewaskan 32 pegiat muda.
Langkah itu kemudian disusul dengan serangan udara atas militan NI -yang sebelumnya dikenal dengan ISIS- Jumat 24 Juli, dan Perdana Menteri Ahmet Davutoglu menegaskan serangan itu berhasil 'menghancurkan total' sasaran-sasarannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Stasiun TV pemerintah Turki melaporkan pesawat tempur mereka tidak memasuki ruang udara Suriah karena melancarkan serangan dari kawasan perbatasan di kampung Havar.
"Ini sebuah proses. Tidak dibatasai dalam satu hari atau satu wilayah. Gerakan sekecil apa pun yang mengancam Suriah akan dibalas dengan cara terkuat yang memungkinkan," jelas PM Davutoglu.
Dia menambahkan Turki siap untuk mengerahkan pasukan darat melintasi perbatasan ke Suriah, jika memang diperlukan.
Pemerintah Turki juga sudah mengizinkan Amerika Serikat untuk menggunakan pangkalan udara militer strategisnya guna melancarkan serangan udara terhadap ISIS.











































