Koalisi pimpinan AS "menggencarkan" serangan terhadap kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS di Suriah utara, kata Presiden Barack Obama.
Berbicara dari Pentagon, Obama mengatakan AS tidak akan mengirimkan pasukan tambahan ke Suriah namun akan meningkatkan dukungan terhadap pihak oposisi moderat negeri itu.
Dia menambahkan diperlukan "mitra (pasukan) darat yang efektif" untuk mengalahkan ISIS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serangan koalisi itu terarah pada Raqqa, ibukota de facto ISIS di Suriah.
"Kami mengintensifkan upaya kami terhadap markas ISIL di Suriah," kata Obama, menggunakan nama lain kelompok militan tersebut.
"Serangan udara kami akan terus diarahkan pada fasilitas minyak dan gas yang mewnjadi sumber pendanaan operasi mereka.
"Bila kita memiliki mitra efektif di lapangan, ISIL bisa kita pukul mundur," tambahnya.
Namun, dia memperingatkan upaya melawan kelompok itu "tidak akan berlangsung cepat".
Β
Sebelumnya pada Senin, milisi ISIS dilaporkan merebut kembali kota dekat pangkalan mereka di Raqqa, dari tangan pasukan yang dipimpin Kurdi.
Lembaga pemantau asal Inggris, Syrian Observatory for Human Rights, mengatakan para jihadi garis keras itu menyerbu Ain Issa 50 km dari Raqqa dan desa-desa sekitarnya.
Namun seorang juru bicara Unit Perlindungan Rakyat (YPG) Kurdi, yang merebut kota itu dari ISIS dua pekan lalu mengatakan mereka masih terus bertahan terhadap gempuran ISIS.
Pejuang YPG dan pemberontak Suriah sekutu mereka baru merebut Ain Issa dari ISIS dua pekan lalu.
Kelompok garis keras ISIS menderita sejumlah kekalahan di wilayah dekat perbatasan Turki, sejak dipukul mundur dari kota Kobane pada Januari lalu.
Betapapun, dalam beberapa minggu belakangan ini, ISIS melancarkan sejumlah serangan balasan terhadap pasukan Kurdi.











































