Debat Penurunan Bendera Konfederasi Berlanjut

Debat Penurunan Bendera Konfederasi Berlanjut

BBC World - detikNews
Selasa, 23 Jun 2015 16:13 WIB
Jakarta -

Bendera itu, yang menjadi ikon wilayah Selatan Amerika Serikat pada masa perang saudara (1861 to 1865) diagung-agungkan oleh pria yang dituduh membunuh sembilan orang di sebuah gereja di Charleston pekan lalu.

Seruan Gubernur Nikki Haley untuk "menurunkan simbol yang memisah-misahkan kita" dan desakannya kepada parlemen negara bagian itu disambut dengan tepuk tangan panjang.

Kelompok Sons of Confederate Veterans -Putera-putera Purnawirawan Konfederasi- mengatakan akan menentang segala upaya penurunan bendera itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka mengatakan bendera itu merupakan simbol warisan dan sejarah, bukan kebencian, dan mereka menyampaikan pesan duka cita kepada gereja Emanuel African Methodist Episcopal (AME), tempat serangan itu dilakukan.

Dalam sebuah konferensi pers, gubernur Haley mengatakan memahami sudut pandang tersebut namun juga mengatakan bahwa bendera itu adalah "simbol yang sangat ofensif mengenai penindasan brutal".

Beberapa jam sesudah itu, jaringan toko serba ada Walmart mengumumkan tidak akan lagi menjual produk-produk yang menampilkan bendera Konfederasi.

Bendera itu pertama digunakan negara-negara bagian selatan AS pada masa Perang Saudara Amerika ketika mereka mencoba memisahkan diri untuk mencegah penghapusan perbudakan.

Hanya legislatif South Carolina lah yang bisa menurunkan bendera itu, menurut perjanjian yang disepakati pada 2000 ketika bendera itu dipindah dari kubah gedung pemerintahan ke lapangan tempat bendera itu sekarang berkibar.

Pengambilan suara mungkin dilakukan pekan itu dan bisa mengakhiri bertahun-tahun perdebatan sengit.

Debat terbaru ini datang menyusul kejadian penembakan terhadap sembilan jemaat yang sedang menghadiri sesi pengkajian Alkitab di sebuah gereja di Charleston.

Gubernur Nikki Haley mengatakan bendera itu tempatnya di masa lalu saja

Β 

Sang tersangka Dylann Roof tampil di sejumlah foto tengah memegang bendera Konfederasi.

Menyusul pembunuhan sembilan orang itu, bendera-bendera AS dipasang setengah tiang sebagai tanda duka, khususnya di South Carolina. Dan hanya bendera Konfederasi yang tetap dikibarkan penuh.

Para pejabat negara bagian itu telah mengadakan beberapa pertemuan darurat untuk mencari solusi, namun sejumlah anggota partai Republik telah menyerukan perlunya tindakan segera.

Senator South Carolina Lindsey Graham, yang mencalonkan diri untuk presiden, juga berseru untuk penurunan bendera itu.

Seperti Haley, dia juga mengubah pikirannya menyusul tragedi ini.

Sejumlah orang lain, termasuk walikota Charleston Joseph Riley dan anggota partai Republik Jay Lucas, juga mendukung seruan itu.

Insiden penembakan ini menyulut kembali perdebatan nasional mengenai hubungan antar-ras.

Presiden Obama memberikan opininya dalam sebuah wawancara baru-baru ini, dan menggunakan kata "N-word" -penghalusan dari kata "negro" yang berkonotasi menghina- untuk menekankan pandangannya mengenai rasisme di AS.

Dia akan memberikan pidato di pemakaman salah satu korban penembakan - Clementa Pinckney, teman pribadi Obama, yang juga merupakan senator negara bagian itu dan pendeta gereja Emanuel AME.

(nwk/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads