.webp)
Salah satu universitas terkemuka di Thailand mengeluarkan seragam khusus untuk mahasiswa transgender dan tomboy.
Perguruan tinggi di Thailand memang biasanya mengharuskan para mahasiswa memakai seragam. Namun, Universitas Bangkok menerapkan kebijakan seragam khusus untuk mahasiswa transgender dan tomboy.
Pihak universitas memberikan alasan yang lebih praktis untuk menjelaskan panduan baru itu.
Dalam sebuah pernyataan yang menyertai ilustrasi seragam, Universitas Bangkok mengatakan hanya berusaha menjaga peraturan berpakaian.
Selama ini, menurut manajemen universitas tersebut, terlalu banyak mahasiswa transgender yang menolak memakai pakaian seragam karena hanya tersedia dua pilihan, yaitu seragam mahasiswa dan seragam mahasiswi.
Dua tahun lalu, seorang mahasiswa transgender di Thammasat University melakoni aksi protes dengan cara membagi-bagikan foto dirinya memakai seragam dan berpose dengan sensual.
Saran "Aum Neko" Chuichai kemudian dituntut dengan tuduhan lese majeste, yaitu menghina kerajaan, dan mengasingkan diri setelah kudeta militer tahun lalu.
Namun cara protesnya yang tidak biasa itu membuka perdebatan mengenai seragam universitas.
Siswa transgender
Langkah yang diambil oleh Universitas Bangkok disambut sebagai langkah pertama untuk menuju penerimaan penuh siswa transgender.
"Saya sangat senang mendengar universitas ini memperbolehkan mahasiswanya memilih seragam yang cocok bagi diri mereka," kata Nok Yollanda, presiden asosiasi transgender perempuan di Thailand.
Poy Treechada, seorang artis transgender yang terkenal, juga menyambut baik tindakan itu. Dia mengatakan bahwa itu akan membuat mahasiswa transgender lebih diterima oleh masyarakat bila mereka dilihat menghormati peraturan universitas.
Kaum transgender banyak ditemukan di Thailand. Sebuah kompetisi kecantikan transgender nasional dengan nama Miss Tiffany pun rutin digelar tiap tahun.
Thailand juga dikenal sebagai tempat yang didatangi orang dari segala penjuru dunia untuk melakukan operasi perubahan kelamin.
Di beberapa universitas di Thailand, mahasiswa dan mahasiswi memakai seragam.
Beberapa sekolah-sekolah di Thailand juga memiliki toilet "gender ketiga" bagi siswanya yang tidak nyaman menggunakan fasilitas toilet lelaki atau perempuan.
Namun, mereka tidak boleh mengganti jenis kelamin yang tertera pada kartu tanda pengenal mereka, yang mengakibatkan kebingungan pada layanan wajib militer bagi lelaki setiap tahunnya.
