Hari Jumat (29 Mei) delegasi kawasan bertemu di Bangkok, Thailand untuk mencari jalan cara mengatasi masalah migran. Mereka sepakat meningkatkan usaha menyelamatkan migran yang berada di laut dan mengatasi perdagangan manusia.
Tetapi Myanmar menolak pernyataan seorang pejabat PBB bahwa negara itu harus memberikan status hukum kepada semua penduduknya. Hal ini mengacu kepada suku Rohingya yang tidak diakui sebagai warga Myanmar.
Reunifikasi
Sementara itu Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan sekitar 60 kepala keluarga pengungsi Rohingya asal Myanmar, yang baru-baru ini mendarat di Aceh, dijadwalkan akan dipertemukan dengan anggota keluarga mereka yang mendarat di Malaysia.
Mereka saat ini ditampung di sejumlah lokasi di Aceh, antara lain Kota Langsa, Kabupaten Aceh Timur, dan Kabupaten Aceh Utara, kata Khofifah kepada BBC Indonesia.
Jumlah mereka tercatat lebih dari 1.000 jiwa. Pengungsi etnik Rohingya dari Myanmar itu diselamatkan oleh nelayan-nelayan di Aceh bersama 720 pendatang Bangladesh awal bulan ini.
Pada waktu hampir bersamaan, sebanyak 1.107 orang, pengungsi Rohingya dan migran Bangladesh, mendarat di Pulau Langkawi, Malaysia.
(Tiarakami13/Tiarakami13)











































