Inggris Diminta Memperketat Aturan Alkohol

Inggris Diminta Memperketat Aturan Alkohol

- detikNews
Rabu, 13 Mei 2015 02:22 WIB
London -
Alkohol

Tingkat konsumsi alkohol di Inggris sudah pada taraf membahayakan, kata para ahli internasional

Para ahli internasional mengatakan, tindakan yang lebih keras diperlukan untuk mengatasi tingginya tingkat konsumsi alkohol di Inggris.

Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pengembangan (OECD) meneliti 34 negara terkaya, dan menemukan konsumsi rata-rata tahunan alkohol murni adalah 10,6 liter per orang - sama dengan 115 botol anggur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu menunjukkan adanya kenaikan dibanding awal 1990-an, yang tercatat di bawah 10 liter.

Para peneliti mengatakan tren tersebut terlihat kontras dengan negara-negara lain yang mengalami penurunan.

Mereka mengatakan, terjadi penurunan besar konsumsi alkohol di negara seperti Jerman dan Italia.

Pada awal tahun 1990-an tingkat mengkonsumsi minuman di Inggris benar-benar di bawah rata-rata OECD yaitu 9,5 liter.

Temuan ini mendorong OECD menganjurkan Inggris untuk mempertimbangkan langkah-langkah seperti penetapan harga minimum dan peraturan ketat untuk mengurangi konsumsi alkohol.

Perempuan terdidik

Salah satu tren yang disorot oleh laporan tersebut adalah tingginya tingkat masalah alkohol pada sejumlah wanita berpendidikan.

Tingkat konsumsi alkohol pada tingkat berbahaya ditemukan pada satu dari lima wanita berpendidikan tinggi, sedangkan pada wanita yang kurang berpendidikan terdapat satu di antara 10 orang.

Ekonom OECD Mark Pearson mengatakan tren itu "cukup unik" di Inggris dan tampaknya berkaitan dengan kesempatan kerja yang meningkat bagi kaum perempuan yang masuk ke dalam sektor tradisional yang didominasi laki-laki seperti industri keuangan.

Data konsumsi alkohol

Data yang dikeluarkan oleh organisasi kerjasama ekonomi (OECD) menunjukkan konsumsi minuman beralkohol oleh para remaja di sejumlah negara

Inggris - meski ini hanya didasarkan pada laporan di Inggris saja- juga memiliki salah satu konsentrasi minuman terberat dalam masyarakatnya.

Peningkatan konsumsi alkohol juga terjadi pada sejumlah remaja. Remaja berusia 15 tahun yang mengkonsumsi alkohol meningkat dari 71% menjadi 75% dari tahun 2002-2010 - meskipun ada tanda-tanda penurunan dalam beberapa tahun terakhir.

Untuk mengatasi masalah minum, Pearson mengatakan Inggris "harus mempertimbangkan" mengambil langkah-langkah lebih tegas.

Hal ini bisa mencakup harga minimum, yang sedang dipertimbangkan oleh para menteri, dengan melarang sponsor olahraga dan mengharuskan kemasan yang jelas serta meningkatkan akses perawatan.

Pearson mengatakan langkah tersebut memberikan "kesempatan" untuk mengurangi tingkat konsumsi minuman beralkohol - meskipun selalu ada keseimbangan antara menanggulangi minuman berbahaya dan menghukum mereka yang minum dalam tingkat yang direkomendasikan.

Namun ia menambahkan: "Dalam hal kehilangan produktivitas, pengeluaran biaya kesehatan, dan kecelakaan dan sakit, minum alkohol menghabiskan banyak biaya, jadi saya pikir itu tidak masuk akal bagi kita bahwa hal ini menjadi bagian ekonomi setiap negara yang harus diperhatikan secara serius.

Sir Ian Gilmore, ketua Alcohol Health Alliance, mengatakan ia setuju.

"Sudah terlalu lama, kebiasaan minum dipandang sebagai pilihan pribadi dan bukan masalah kesehatan masyarakat luas," tambahnya.

(rvk/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads