Sejumlah pihak mengkhawatirkan nasib 350 migran, termasuk sekitar 80 anak-anak, yang kini terdampar di tengah laut.
Migran tersebut diketahui berasal dari suku Rohingya di Myanmar. Mereka kehabisan bekal makanan dan minuman selama empat hari terakhir.
Melalui sebuah organisasi yang menangani pengungsi Rohingya dari Myanmar, mereka mengaku banyak migran jatuh sakit tanpa makanan dan obat-obatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun sejauh ini lokasi mereka belum diketahui secara pasti. Sebelumnya diduga kapal berada di dekat perairan Pulau Langkawi, negara bagian Kedah, Malaysia.
Diperkirakan ribuan migran dari Myanmar dan Bangladesh terdampar di laut saat ini. Mereka tidak bisa mendarat di Thailand setelah pihak berwenang negara itu melancarkan operasi terhadap jaringan penyelundupan manusia.
Utusan khusus Organisasi Kerja Sama Islam (OIC) untuk Myanmar Tan Sri Syed Hamid Albar menyerukan kepada perdana menteri Malaysia untuk mengizinkan 350 orang tersebut mendarat dan mencegah kapal tenggelam demi kemanusiaan.
Seruan disampaikan setelah pihak berwenang Malaysia menegaskan akan mengusir kapal migran dari perairan negara itu apabila kapal tidak berisiko tenggelam.
(rvk/rvk)











































