Kelompok militan mencoba masuk ke kamp yang digunakan oleh penjaga perdamaian PBB di Mali, MINUSMA, ketika ledakan terjadi di Ansongo, wilayah utara Gao, Mali.
"Serangan itu membuat sembilan luka, dua di antaranya serius, termasuk pasukan penjaga perdamaian dari Niger. Ledakan juga membunuh tiga orang sipil dan melukai tujuh orang sipil lainnya," kata MINUSMA dalam penyataannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala misi, Mongi Hamdi, mengutuk serangan itu. "Saya kaget bahwa pasukan penjaga perdamaian dan orang sipil dijadikan sasaran," katanya.
Mali saat ini terpecah-pecah dalam konflik antar kelompok bersenjata dan dipenuhi oleh perdagangan narkotika serta disusupi kelompok jihad bersenjata.
Kekacauan terjadi di tahun 2012 ketika terjadi pemberontakan suku Tuareg terhadap pemerintah di ibukota Mali, Bamako.
Lalu kelompok militan yang terkait dengan Al-Qaeda berhasil mengalahkan mereka dan mengambil alih kekuasaan di Mali utara.
Sebuah operasi militer yang dilancarkan Prancis pada Januari 2013 berhasil mengusir militan dari ibukota, tetapi baik kelompok Tuareg maupun pejihad masih aktif di bagian timur laut negara itu.
(nwk/nwk)











































