Wanita yang Bergabung ISIS Semakin Banyak

Wanita yang Bergabung ISIS Semakin Banyak

- detikNews
Rabu, 08 Apr 2015 17:56 WIB
Jakarta -
Pejuang wanita

Sekitar 5.000 orang Eropa pergi ke Suriah dan jumlah ini dikhawatirkan akan meningkat

Kepala anti-terorisme Uni Eropa mengkhawatirkan meningkatnya jumlah wanita dan anak perempuan yang pergi ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok jihad.

Gilles de Kerchove, koordinator kontraterorisme Uni Eropa, mengatakan peningkatan jumlah perempuan yang pergi ke Suriah ini meningkatkan jumlah orang Eropa yang pergi ke negara tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekitar 5.000 orang Eropa diperkirakan pergi ke Suriah dan jumlah tersebut dapat meningkat hingga 10.000.

"Ini tidak berarti lebih banyak perempuan berada di garis depan pertempuran. Tapi mungkin mereka ke sana untuk berada dengan keluarganya, atau mendukung secara logistik," kata de Kerchove.

Kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS adalah kelompok radikal yang menguasai sebagian besar daerah di Suriah timur dan di Irak utara dan barat.

Taktik brutalnya meliputi pembunuhan massal dan penculikan anggota kelompok agama dan etnis minoritas, serta pemenggalan tentara dan wartawan.

Menyebarkan propaganda

Program Newsbeat BBC melihat bukti secara online bahwa para pejihad memotivasi perempuan untuk bergabung dengan mereka di Suriah.

"Saudaraku tercinta mari datang dan berada di antara para Muhajiraht (pejihad perempuan)," tulis Zahra Halane perempuan berusia 17-tahun dari Manchester di internet.

Dia pergi ke Suriah tahun lalu dengan saudara kembarnya Salma. Keduanya menikah dengan pejuang ISIS yang kini telah tewas.

Zahra -yang tidak menggunakan nama aslinya di dunia maya- menggunakan situs jejaring sosial untuk berbicara tentang hidupnya di bawah pengaruh ISIS, mempromosikan propaganda mereka, dan memberi nasihat tentang bagaimana bersikap terhadap anggota keluarga sebelum datang ke Suriah.

Lebih lanjut Zahra mengatakan tidak diizinkan kembali ke Inggris namun memang tidak memiliki keinginan untuk kembali.

Dia juga menegaskan bahwa dia seorang janda setelah suaminya -seorang pria berusia 19 tahun dari Coventry- tewas saat berperang untuk ISIS.

Namun, apakah akun Zahra memang asli masih belum dapat diketahui secara pasti.

(gah/gah)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads