Dari Kasus MH370, Ada Sistem Pelacak Pesawat Baru yang Bisa pangkas Waktu

Dari Kasus MH370, Ada Sistem Pelacak Pesawat Baru yang Bisa pangkas Waktu

- detikNews
Senin, 09 Mar 2015 17:09 WIB
Pencarian MH370 belum menemukan apapun yang menunjukkan keberadaan pesawat milik Malaysia Airlines itu.
Jakarta -

Rencana penggunaan sistem pelacak baru untuk penerbangan yang diumumkan Australia diharapkan akan dapat mempercepat pengambilan tindakan bila terjadi sesuatu pada pesawat saat terbang.

Sistem pelacak baru ini rencananya akan diujicobakan di Australia, Malaysia dan Indonesia menyusul hilangnya pesawat Boeing 777 dengan nomor penerbangan MH370 milik maskapai penerbangan Airlines pada 8 Maret 2014 dan hingga kini belum ditemukan jejaknya.

Seorang konsultan penerbangan Heru Gunawan mengatakan sistem ini bekerja dengan mengintegrasikan sistem dari masing-masing negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena memang ada sistem radar yang tidak terintegrasi antar setiap negara," tuturnya.

Ia mencontohkan kemampuan radar Malaysia, Singapura dan Australia menjangkau wilayah Indonesia tetapi sejauh ini belum terintegrasi.

"Kalau semua sistem radar diintegrasikan, itu alangkah baiknya jadi setiap pergerakan pesawat yang melintas di wilayah timur, selatan, tenggara termasuk Australia bisa terdeteksi dengan satu sistem," kata Heru Gunawan kepada wartawan BBC Indonesia, Rohmatin Bonasir.

Akses umum

Radar yang lazim digunakan sekarang untuk kepentingan penerbangan sipil memiliki keterbatasan jangkauan dari segi kewilayahan. Kelemahan lainnya, kemampuan radar untuk merekam pergerakan setiap pesawat juga terbatas dari segi waktu.

Menurut Heru, dengan integrasi sistem pelacakan baru, dua kendala tadi bisa diatasi sehingga memotong waktu saat untuk mengambil tindakan yang diperlukan bila ada pesawat yang terbang kemudian hilang, seperti dalam kasus MH370.

Sebenarnya, pergerakan setiap pesawat sekarang bisa diakses publik asalkan mau mengamati dengan seksama pergerakan itu melalui beberapa aplikasi berbasis online.

"Sekarang pesawat-pesawat yang di udara, umum sudah bisa melihat dengan suatu alat, bisa lewat iPad saja atau komputer itu sudah ada media yang sudah menampilkan itu, kata Kapten Ertata Lanang Galih, seorang pilot senior yang juga menjadi penyelidik di Komite Nasional Keselamatan Transportasi.

Apabila sistem pelacak disatukan dan dibuat semakin canggih, lanjutnya, maka setiap pergerakan pesawat akan semakin mudah diketahui dan diambil tindakan memadai bila terjadi penyimpangan haluan.

Australia hingga kini masih memimpin pencarian pesawat MH370 milik Malaysia Airlines, namun hasilnya nihil. Semula pencarian dilakukan di berbagai titik, tetapi kemudian difokuskan di Samudera Hindia setelah data satelit menunjukkan pesawat mengubah haluan menuju selatan, bukannya menuju Beijing.

(bbc/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads