Mereka disandera lewat penyerangan pada desa Katarko, negara bagian Yobe dan selama sebulan disekap.
Situasi pembebasan mereka belum jelas tetapi mereka akhirnya diserahkan kepada pejabat pemerintah untuk mendapatkan konseling dan rehabilitasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bulan April tahun lalu, kelompok pemberontak Islamis itu menyebabkan kemarahan dunia karena melakukan penculikan lebih 200 wanita muda dari sebuah asrama sekolah di Chibok, negara bagian Borno, yang berbatasan dengan Yobe.
Pada murid sekolah tersebut masih belum diselamatkan meskipun negara-negara seperti Cina, Prancis, Inggris dan Amerika Serikat telah memberikan bantuan militer.
Dari 158 orang yang bergabung kembali dengan keluarga mereka, 62 di antaranya wanita menikah dan sisanya anak-anak, kata Musa Idi Jidawa, sekretaris Badan Manajemen Bencana Negara Yobe kepada BBC.
Dia mengatakan suami dari 16 wanita tersebut dibunuh Boko Haram saat penyerangan.
(gah/gah)











































